Peliput: Darson
BURANGA, BP – Maraknya kasus Illegal fishing di perarian Buton Utara (Butur), membuat instansi terkait harus memutar otak. Berangkat dari itu, Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) setempat langsung menggandeng pihak kepolisian perairan (Polair) untuk melakukan patroli di perairan Butur.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Budianti Kadidaa, tak menampik, praktek penangkapan ikan melalui bius dan pemboman di perairan Butur marak terjadi. Oleh karena itu, pihaknya menganggap illegal fising ini msalah serius dan harsu diberantas.
“Untuk memberantas ilegal fishing. DKP telah menggandeng Satuan Polisi Perairan (Polair) untuk melakukan patroli di perairan Butur dan menindak pelaku illegal fishing untuk memberikan efek jerah,” ujar Budianti Kadidaa saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/3).
Pelaku illegal fishing, tambah wanita kandidat doktor ini kebanyakan masyarakat luar Butur, yang sengaja datang mengambil kekayaan di bawah laut Butur dengan jumlah banyak. Imbasnya, terumbu karang dan keragaman hayati di perairan Butur jika dibiarkan terancam punah.
Mantan Kadis Pertanian Butur kni mengungkapkan, pihaknya kesulitan mengawasi luasnya perairan di Buturu. Apalagi dengan saranan yang cukup terbatas. Misalnya saja, armada untuk melakukan patroli masih sangat minim.
Budianti menguraikan, upaya mengedukasi masyarakat daerah pesisir agar tak melakukan pemboman dan pembiusan ikan gencar dilakukan. Ia berharap, melalui upaya tersebut kesadaran masyarakat hadir untuk menjaga kelestarian dan kekayaan di bawah laut agar tetap terjaga.
“Kekayaan laut merupakan miliki semua masyarakat. Menjaganya untuk masa depan anak cucu merupakan sebuah kewajiban masyafakat. Makanya juga kita harus bekerjasama dengan pihak penegak hukum,”tegasnya. (*)