Site icon BAUBAUPOST.COM

Diapik Dua ALKI, Amirul Tamim Sebut Posisi Wilayah Busel Sangat Strategis

F04.1 Anggota DPR RI Komisi II Dr H MZ Amirul Tamim MSi

Anggota DPR RI Komisi II Dr H MZ Amirul Tamim MSi

Peliput: Amirul – Editor: La Ode Adrian

BATAUAGA, BP – Anggota DPR RI Komisi II Dr H MZ Amirul Tamim MSi menilai wilayah Kabupaten Buton Selatan sangat strategis pada bidang pelayaran, terlihat dari diapiknya Busel oleh dua Aliran Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yakni ALKI II dan ALKI III.

Melihat kondisi dan potensi tersebut kata Amirul Tamim, Buton Selatan akan sangat diuntungkan jika ditangani dengan konsep dan program-program yang memadai.

“Buton Selatan ini wilayah yang potensial dibidang pelayaran apalagi diapik oleh ALKI II dan ALKI III, tinggal mencari konsep, untuk itu pemimpinan harus inovatif melihat kondisi wilayah,” ucap Amirul Tamim selaku pemateri pada Musrembang Kabupaten Busel di Gedung Lamaindo beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, ALKI II melintasi Laut Sulawesi, Selat Makasaar, Laut
Flores dan Selat Lombok, sementara ALKI III melintasi Samudera Pasifik, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai dan Laut Sawu.

Menurutnya, melihat Buton Selatan dengan karakteristik geografis tersebut, pemerintah harus mengambil peran, bagaimana membangun infrastruktur untuk menunjang konektifitas kemaritiman sehingga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.

“Jika kita melihat dalam sehari ada puluhan kapal besar melintas diperairan wilayah Buton Selatan, pemerintah harus melihat potensi pelayaran ini, dan harus berpikir inovatif sehingga berdampak pada ekonomi masyarakat,” jelas Amirul.

Dan bukan hanya itu kata dia, Buton Selatan juga memiliki potensi perikanan yang mumpuni, dan kaya akan hasil laut, dalam artian jika dilihat bahwa sebagian besar ikan yang beredar di Kota Baubau adalah hasil tangkapan dari nelayan Buton Selatan.

“Dibeberapa wilayah di Buton Selatan, mata pencahariannya menangkap ikan tuna. Sementara ikan itu dikirim ke luar negeri untuk dijadikan makanan shasimi, artinya jika peran pemerintah aktif, bagaimana menyiapkan masyarakatnya untuk bisa mengolah ikan tersebut menjadi barang siap saji kemudian di kirim kerestoran-restoran,” pungkasnya. (*)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version