Peliput: Amirul
BATAUGA, BP – Anggota DPR RI Komisi II Dr H MZ Amirul Tamim MSi mengatakan, mengingat wilayah daratan Lapandewa dominan batuan gamping, bentuk daratannya unik seperti adanya padang kukuh dan permukaan tanahnya berbentuk bagai gunung teletabis, maka sebaiknya saat ini Pemerintah Buton Selatan harus lebih mempersiapkan wilyahnya untuk menyongsong Provinsi Kepulauan Buton.
Dan khusus wilayah Lapandewa, pemerintah setempat dianggap harus memprioritaskan wilayah tersebut untuk menjadi lokasi peternakan kambing atau lokasi wisata yang menarik wisatawan asal Kota Baubau dan daerah sekitarnya.
“Jadi kalau ada wacana untuk penambangan semen disana itu sangat tidak cocok untuk wilayah Lapandewa,” tutur Amirul.
Mantan Walikota Baubau dua periode itu menjelaskan, jika dihitung secara ekonomi, mengelola gunung teletabis sebagai lokasi pabrik semen di Kecamatan Lapandewa dapat merusak keindahan gunung. Sementara pemerintah tidak akan mampu mengembalikan atau membuat kembali bukit-bukit indah senatural awalnya.
“Sekarang coba dihitung, tambang itu di teletabis. Kita olah tambang berarti kita merusak gunung teletabis, sementara semen bisa kita dapatkan dari daerah lain. Sementara itu tidak ada ditempat lain, model teletabis hanya ada di Lapandewa, unik dan indah,” ucapnya.
Kata dia, dalam mengelola daerah dibutuhkan kehati-hatian dan tidak terburu-buru. Jika dilihat dari dari sudut pandang fisik, Busel memiliki dua kelebihan khusus, welain berbatasan dengan Kota Baubau yang merupakan calon Ibu Kota Provinsi Kepton, keindahan gunung teletabis dan padang kukunya merupakan ikon yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
“Sebenarnya ada tiga yakni jatinya, tapi sekarang sudah gundul,” ungkapnya.
Dilanjutkan, rencana pemerintah untuk membuat pabrik semen di lokasi padang kuku merupakan langkah yang keliru. Sebab semen yang dijadikan bahan material perekat bangunan bisa diperoleh dari daerah lain.
“Maknya saya bilang kalau hanya semen biar beli Tonasa dari pada harus menghancurkan gunung itu,” ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah seharusnya tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, sebab semen bukanlah salah satu pendapatan daerah. Bahkan hasil dari olahan semen tidak berdampak signifikan kepada rakyat.
“Lihat Pangkep, penghasil semen namun tidak memberikan dampak kepada masyarakat. Ikon kita yakni Teletabis dan padang kukuh itu tidak dimiki di dunia itu,” katanya.
Untuk diketahui, Pemerintah Busel bakal mengolah padang kuku di Kecamatan Lapandewa sebagai pusat industri material semen. Bahkan informasi yang peroleh wartawan, pemerintah telah menandatangani izin aktifitas penambangan tersebut. Bahkan PT Limestone Delapan Dewa telah memiliki WIUP sementara PT Buton Semen Utama sebagai perusahaan produksi pabrik semen tersebut.
Pemerintah Busel melalui Asisten II Sekretaris Daerah Busel Ibrahim berdalih bahwa kehadiran pabrik semen tersebut akan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terminal khusus sebagai sarana pendukung suplay listriknya, dan bakal membuat fasilitas pendukung lainnya pada dua desa.
Diketahui, bahwa PT Limestone Delapan Dewa dan PT Buton Semen Utama telah memiliki Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) mineral bukan logam yakni mengola batu gamping menjadi semen.(*)