Peliput: Jaya Editor: Zaman Adha
BAUBAU, BP – SMKN 3 Baubau telah menerapkan pembinaan penataan dan penyajian makanan ala adat dan budaya Wolio kepada seluruh peserta didiknya. Hal ini diajarkan dalam bidang studi muatan lokal.
Kepala SMKN 3 Baubau Munia saat ditemui pada acara ujian praktek muatan lokal, Kamis (30/03) mengatakan, pembinaan dilakukan untuk membudayakan budaya Buton khususnya wolio. Praktek yang diajarkan tentang cara penataan dan penyajian makanan yang diterapkan pada acara adat seperti pekandekandea atau Haroa.
“Hal ini sudah dilakukan pihak sekolah terhadap peserta didik dalam mata pelajaran muatan lokal ditiap kelas dan terus dikembangkan. Salah satunya dengan kegiatan praktek langsung seperti yang sekarang sedang berlangsung ujian praktek untuk kelas XII,” katanya.
Dalam ujian ini lanjut Munia, diperkenalkan tata cara penyajian talang untuk Sultan atau kepala daerah, Bonto Ogena dan Sapati sebagai kaum bangsawan, serta Bonto yang sekarang setara dengan Camat dan masyarakat pada umumnya.
“Tatanan itu telah kami berikan penjelasan, mulai dari penyajian sampai dengan penataan isi dari talang, sesuai dengan jabatan masing-masing.”
Pihak sekolah berharap, agar kedepannya kegiatan ini bisa diterapkan ke masyarakat. Anak didiknya dapat menjadi manusia siap pakai dalam kegiatan budaya khususnya acara pekandekandea. (#)