Peliput: Arianto W — Editor: Hasrin Ilmi
BAUBAU, BP- Bantuan Covid19 yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berupa biaya pulsa data internet teruntuk seluruh pelajar di satuan pendidikan jenjang SMA/SMK se-Sultra kini telah disalurkan.
Kendati demikian, perlu diketahui bahwa bantuan pulsa data sebesar Rp 195 ribu per orang ini hanya diprioritaskan bagi siswa kelas dua dan tiga. Sementara untuk siswa kelas satu tidak dapat bagian.
Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (KCD Dikbud) Provinsi Sultra Rayon Kota Baubau-Kabupaten Buton Selatan (Busel) La Jaman SPd mengungkapkan, program Biaya Tak Terduga (BTT) ini telah disusun sejak awal tahun 2020 lalu atau sebelum Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dibuka.
Olehnya itu, maka tak heran jika siswa kelas satu tidak mendapatkan bagian. Pasalnya, pada saat proses pendataan peserta penerima bantuan dilakukan, siswa kelas satu masih berstatus pelajar SMP sehingga yang tercatat namanya hanya siswa aktif kelas dua dan tiga.
“Bantuan ini memang hanya diperuntukan bagi siswa kelas dua dan tiga sementara untuk siswa kelas satu tidak dapat bagian,” tegas Jaman, Minggu (09/08).
“Kelas satu ini dulunya masih SMP sehingga mereka tidak terdata sebagai penerima bantuan karena program ini direncanakan sebelum PPDB,” lanjutnya.
Lantas, bagaimana jika ternyata bantuan ini justru memicu konflik antar pelajar akibat kecemburuan sosial karena menilai bantuan BTT ini tidak disalurkan secara merata?
Merespek hal itu, Jaman berpesan kepada tiap-tiap sekolah agar dapat berinisiatif membiayai pulsa data internet siswa kelas satu dengan menggunakan Dana BOS.
“Ini mungkin bagian dari konsekuensi dari pihak sekolah karena data sudah terlanjut dibuat sehingga tidak bisa dianggarkan lagi,” tuturnya.
“Jadi sekarang tergantung dari sekolahnya masing-masing. Kalau sekolahnya itu punya anggaran Dana BOS lebih yah tinggal bagaimana inisiatif kepala sekolah agar semua siswa kelas satu juga dapat pulsa data internet,” pungkas Jaman. (*)