Peliput: Zaman Adha

BAUBAU, BP – Hingga saat ini proyek pengerjaan bypass yang menghubungkan Bungi dan Waruruma masih terkendala oleh belum terbitnya izin lingkungan. Namun Pemerintah Kota Baubau akan tetap berupaya menyelesaikan salah satu mega proyek di Kota Baubau ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Abdul Rahim optimis, bypass Bungi Waruruma akan terselesaikan ditengah kendala yang dihadapi. Bypass Bungi-Waruruma akan menjadi urat nadi yang dapat memacu perekonomian di Kota Baubau dan daerah penyanggah disekitarnya.
“Pembangunan bypass ini pasti akan dilanjutkan, mungkin ada orang yang beranggapan tidak jadi bangun bypass, hanya persoalan waktu saja yang tertunda. Tidak ada pilihan lain bypass harus terbangun, karena aktivitas ekonomi, pendidikan maupun pemerintahan, sangat tinggi ditiga kecamatan, Bungi, Kokalukuna, Lealea,” katanya.
Mobilitas masyarakat Kota Baubau yang semakin tinggi, memaksa pemerintah mau tidak mau harus merampungkan proyek dengan anggaran milyaran ini. Abdul Rahim menilai, jalan poros Anoa yang selama ini menjadi andalan masyarakat Kecamatan Bungi, Lealea dan Kokalukuna ini sudah tidak memadai karena kondisinya yang terlalu sempit.
“Jalan Anoa ini juga yang menghubungkan Kota Baubau dengan Buton Utara. Apalagi sekarang sudah ada jembatan Puma, sehingga semua kegiatan di wilayah itu bertumpu di Jalan Anoa, termasuk jalan trans Sulawesi Tenggara yang sudah berfungsi, semuanya bermuara di Jalan Anoa,” tuturnya.
Bypass ini nantinya akan menjadi akses simpul yang sangat potensial di Kota Baubau. Disamping itu bypass Bungi Waruruma akan dibangun lebih bagus dengan tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan beberapa rest area.
“Bypass ini akan dibangun lebih elegan, seperti desain jalan tol yang ada di kota besar, jadi ini akan menambak keindahan Kota Baubau, disamping menjawab kebutuhan masyarakat akan jalan raya di Kota Baubau,” tutupnya. (**)