F2.2 Ketua Dekranasda Sultra Agista Ariany Ali Mazi saat mencoba alat tenun di Gedung Sentra IKM WabulaKetua Dekranasda Sultra Agista Ariany Ali Mazi saat mencoba alat tenun di Gedung Sentra IKM Wabula

PASARWAJO, BP – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Agista Ariany Ali Mazi tidak hentinya memuji potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Buton. Potensi tersebut dapat di manfaatkan dan bernilai ekonomis yang tinggi oleh masyarakat Kabupaten Buton.

Dalam kunjungannya itu, Agista memuji potensi kerajinan masyarakat Kabupaten Buton yang sangat besar, baik itu Sumber Daya Manusia (SDM) pengrajin, maupun Sumber Daya Alam (SDA) sebagai sumber bahan baku kerajinan.

Dikatakan, berbagai jenis kerajinan hasil karya masyarakat itu perlu ditingkatkan, terutama melalui pendampingan kepada para pengrajin. Program pembinaan pengrajin akan berhasil apabila mendapat dukungan dari instansi terkait disetiap tingkatan, para pemangku kepentingan serta masyarakat.

“Beberapa jenis kerajinan masyarakat kita yang sudah memiliki pasar tersendiri, seperti tenun yang terkonsentrasi di Desa Wabula dan dibeberapa desa lainnya, serta anyaman tikar dan tentu yang membutuhkan pembinaan dan pengembangan baik desain, kualitas produksi serta pewarnaan,” katanya.

Pembangunan gedung sentra IKM Tenun, Desa Wabula, Sentra IKM Pengolahan Hasil Laut Desa koholimombono, serta Sentra Kerajinan Anyaman Desa Tumada, merupakan wujud perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap pengembangan industri kerajinan di Kabupaten Buton. Kemegahan gedung gedung sentra kerajinan ini tidak akan berarti, apabila para perajin tidak dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Sehingga, ia berharap agar para perajin untuk aktif mencari peluang pasar, dengan memanfaatkan teknologi informasi, memperhatikan perkembangan produk yang sedang trend dengan tidak meninggalkan kearifan lokal daerah masing-masing. Berbagai tantangan yang perlu diantisipasi dalam kerajinan kedepan yakni, kualitas SDM perajin, akses permodalan, teknologi dan regenerasi perajin.

“ Jadikanlah gedung sentra pengembangan IKM ini sebagai pusat Informasi pasar kerajinan, laboratorium pengembangan pewarna alam serta pengembangan teknologi kerajinan lainnya,” harapnya.

“Semoga dengan adanya sentra pengembagan IKM yang berada di tiga desa di Kecamatan Wabula, maka ke empat tantangan pengembangan industri kerajinan diatas dapat diatasi secara bertahap serta dapat meningkatan kualitas serta produktivitas para perajin,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Bupati Buton, La Bakry mengaku industri tenun yang ada di Kecamatan Wabula bukan saja sebagai kebanggaan bagi orang Wabula, melainkan juga sebagai warisan leluhur.

“Ini merupakan kebanggaan masyarakat Buton yang memiliki ciri khas dan corak tenuna tersendiri,” tukasnya.

Wabula, lanjut dia, terletak diujung sebelah barat Kabupaten Buton dengan hamparan laut tepat di laut Banda. Dan itu menguntungkan disektor perikanan dan kelautan, dimana hasil lautnya bukan hanya menjadi pemasok dipasar tradisional Buton, namun juga sebagai panganan bernilai jual tinggi.

Peliput: Asmaddin