Laporan: Ardi Toris

BUSEl, BP- Meskipun sudah ada himbauan pemerintah agar pemberian dosis ke empat atau suntikan boster kedua Covid19 sudah dapat diberikan kepada masyarakat umum, namun minat masyarakat untuk melakukan vaksinasi sangat rendah.

Kasi Imuniasai Dinkes Busel Hardianto

Hal itu seperti terjadi di Buton Selatan (Busel). Berdasarkan data yang terkonfirmasi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Busel, jumlah orang yang sudah melakukan vakisnasi boster kedua baru mencapai 0,34 persen atau baru ada 202 orang.

Kepala Seksi Imunisasi Dinkes Busel Hardianto mengungkapkan berdasarkan data yang ada dalam aplikasi KPCN dari target vaksinasi di Busel berjumlah 82.423 orang, untuk suntikan dosis pertama sudah mencapai 72.69 persen atau sudah disuntikan pada 59.912 orang.

“Jumlah vaksinasi pada dosis pertama itu sudah melampauai target nasional yang mensyaratkan minimal 70 persen. Data vaksinasi dosis pertama itu dimulai dari tahun 2021 hingga 28 Februari 2023,” tutur Hardianto, Jumat (03/03/2023), ketika ditemui di Kantornya.

Selanjutnya untuk suntikan dosis kedua, kata Hardianto, sudah mencapai 58.8 persen atau sudah disuntikan pada 48.521 orang. Sementara untuk dosis ke tiga atau boster pertama sudah mencapai 26,40 persen atau sudah disuntikan pada 15.482 orang.

Saat ini, sesuai dengan edaran pemerintah, kata Hardianto, pihaknya melanjutkan dengan boster ke 2 atau suntikan dosis ke empat, dimana diawali oleh tenaga kesehatan (Nakes) dan selanjutnya dilakukan kepada masyarakat umum yang sudah dimulai sejak 2 bulan lalu.

“Jadi kita kerja sesuai dengan aplikasi. Meskipun aplikasi saat ini masih belum aktif kita terus melakukan upaya vaksinasi boster kedua. Kalau diaplikasi saat ini yang tercatat melakukan vaksinasi boster kedua di Busel baru mencapai 0,34 orang atau yang melakukan vaksinasi baru mencapai 202 orang. Memang masih sangat rendah,” katanya.

Hardianto mengungkapkan pihanya memang mengalami kendala dalam melaksanakan vaksinasi Covid19 di lapangan. Hal ini disebabkan animo masyarakat untuk melakukan vaksinasi covid itu sudah mulai berkurang. Ditambah lagi persyaratan memperlihatkan kartu vaksinasi pada perjalanan jauh atau keluar daerah mulai dilonggarkan.

Nonton Versi Vidonya:

“Demikian pula, kalau ada bantuan atau sejenisnya dari pemerintah selalu ada persyaratan kartu vaksinasi, tapi sekarang sudah dilonggarkan. Kendala lainnya, sekarang ini kebanyakan masyayarakat sudah tidak percaya covid, hanya percaya bantuan covid,” tuturnya.

Meskipun demikian, Hardianto mengatakan kegiatan vaksinasi yang dilakukan pihaknya sudah menerapkan berbagai macam strategi mulai dari melibatkan lintas, melibatkan stakeholder yang ada di Busel, juga tetap menggandeng TNI, Polri, BIN, tetapi di lapangan masih tetap banyak menemui kendala-kendala.

Meski animo masyarakat cukup rendah untuk melakukan vaksinasi Covid19, pihak Dinkes Busel tetap menyediakan stok vaksin. Hardianto mengatakan stok vaksin Covid19 disesuaikan dengan laju vaksinasi.

baca juga: Pj Bupati Busel La Ode Budiman Sidak RSUD

“Takutnya kalau kami ambil banyak nanti kedaluarsa. Jadi kami sesuikan dengan kondisi lapangan dan sasaran. Kami lakukan permintaan ke Dinkes Provinsi Sultra sesuai dengan kebutuhan. Kalau diawal-awal Covd kita berebut, kalau sekarang stoknya tetap tersedia. Hanya kita ambil sesuai dengan kebutuhan. Tapi biasanya kalau masih lebih bisa kita lakukan realokasi ke daerah lain, tapi tetap melalui Dinkes Provinsi Sultra,” ucapnya. (*)