Peliput: Duriani

WAKATOBI, BP – Bupati Wakatobi, H Arhawi Ruda SE, mengajak masyarakat pulau Tomia yang berdomisili di perantauan untuk melihat potensi yang bisa dikembangkan di Wakatobi. Sekiranya potensi itu ada, hendaknya membantu pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wakatobi.
Hal itu diungkapkan dalam sambutannya saat mengukuhkan Kerukunan Masyarakat Perantau Tomia (KMPT) yang dirangkai dalam pelaksanaan Festival Pulau Tomia (FPT) di puncak Waruu Kecamatan Tomia Timur beberapa waktu lalu.
Arhawi Ruda, mengajak masyarakat pulau Tomia di perantauan untuk menggali dan melihat ppotensi di Kabupaten Wakatobi khususnya di pulau Tomia. Sekiranya potensi itu ada, hendaknya untuk bersama-sama mengembangkannya demi kemajuan masyarakat dan daerah dimasa mendatang.
“Kepada saudara-saudaraku masyarakat pulau Tomia di perantauan. Jika pulang kampong, cobalah menatap daerah ini. Sapa tau ada yang menarik dan bisa investasi di Wakatobi khususnya di pulau Tomia ini,” ajak Arhawi Ruda.
Menurut Arhawi Ruda, konsep pariwisata, perikanan dan perdagangan antar pulau yang diusung pemerintah daerah sesuai yang tercantum dalam visi dan misi harus didukung dengan pelestarian nilai-nilai budaya dan adat-istiadatnya.
Menurut Arhawi Ruda, rencana besar dan niat baik KMPT untuk membangun daerah khususnya pulau Tomia merupakan tantangan besar kepada pemerintah daerah. Cita-cita besar dan ide-ide membangun KMPT, diharapkan dapat disinergikan dengan program pemerintah daerah.
“Rencana KMPT untuk membangun gedung besar dengan tujuan besar, ini memrupakan tamparan kepada pemerintah daerah. Insya Allah, kedepan kita bisa duduk bersama minimal kita sharing program. Dan semua program yang berhasil akan kami lanjutkan dimasa pemerintahan lima tahun kedepan,” ujar Bupati wakatobi.
Ketua KMPT, Rusdin Haludin, mengatakan KMPT terbentuk dengan berbagai pertimbangan dimana masyarakat pulau Tomia tersebar hamper diseluruh pelosok nusantara. Sehingga harus ada wadah untuk menghimpun guna mengakomodir seluruh kepentingan masyarakat pulau Tomia baik di perantauan maupun di pulau Tomia.
“KMPT ini dibentuk di Makassar 13 Agustus 2016. Dengan dasar bahwa masyarakat perantau pulau Tomia di luar sana banyak dengan telah memiliki berbagai macam gelar dijenjang pendidikan. Mulai dari saudagar, berpendidikan tinggi mulai dari Strata Satu (S1) hingga professor. Bahkan ada diantaranya memegang pperanan penting diberbagai lembaga pemerintah maupun non pemerintah,” terang Rusdin Haludin.
Anggota KMPT lanjut Rusdin Haludin, akan berupaya memikirkan kemajuan masyarakat dan pulau Tomia dari perantauan. “Kondisi pulau Tomia ini tandus, inilah yang menjadi dasar pemikiran kami bagaimana membangun pulau Tomia yang tidak memiliki sumber daya alam. Kemudian masyarakat pulau Tomai di rantau banyak dan tidak terkoordinir. Sehingga melalui KMPT ini bisa saling membangun kebersamaan demi kemajuan pulau Tomia,” ujar Rusdin Haludin, yang menjadi direktur utama salah satu BUMN di Makassar.
Rusdin Haludin, menjelaskan bahwa Melalui KMPT masyarakat pulau Tomia di rantau bisa saling membantu. KMPT akan melakukan gerakan 5000. “Melalui KMPT ini, masyarakat pulau Tomia bisa membantu saling membantu di rantau dan membantu masyarakat pulau Tomia yang ada di pulau Tomia. Gerakan Rp 5000 per kepala keluarga untuk semua masyarakat pulau Tomia di rantau akan dikelola dalam bentuk Koperasi untuk kelangsungan organisasi KMPT ,” jelasnya.
Bahkan dalam kesempatan itu, Rusdin Haludin, mengatakan KMPT akan membentuk sebuah Yayasan dan akan membangun gedung serba guna di pulau Tomia. “Kita akan membentuk Yayasan Tomia KMPT. Kita juga akan membangun gedung serba guna KMPT untuk tempat pelaksanaan acara-acara sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas di jalan raya. Dan jika sudah ada lokasi maka secepatnya juga kita lakukan peletakkan batu ppertama,” katanya. (***)