F3.2 DahniarDahniar

– Ada Informasi BBM Sudah Akan Masuk di Butur

Peliput: Zaman Adha

BURANGA, BP – Sebanyak delapan ribuan lebih pelanggan PLN Unit Ereke terpaksa untuk sementara tidak dapat menikmati listrik. Akibat dari habisnya stok pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar belum ada dari depot Pertaminan Tampo Kabupaten Muna.
Sebagaimana, pengumuman yang dikeluarkan oleh PLN unit Ereke bahwa terpaksa dilakukan pemadaman secara total, karena habisnya stok solar akibat keterlambatan kapal pengangkut BBM itu. Pemadaman tersebut mulai dilakukan Senin (21/11) sampai adanya bahan bakar itu. Atas kejadian ini, Dahniar mengharapkan kepada masyarakat agar memahami. Pasalnya, bukan atas kesengajaan atau kesalahan dari PLN sendiri.
“Kami juga sesalkan ini terjadi, kalau pihak PLN itu inginnya gak ada kendala seperti ini. Tapi bersabar saja, tidak akan lama sampai berminggu-minggu. Kita itu lebih cepat itu bahan bakar datang lebih bagus,”kata Kepala PLN Unit Ereke Dahniar, ditemui di kantornya, Senin (21/11).
Namun, tambah Dahniar masyarakat tidak perlu cemas berlama-lama. Sebab, tidak akan lama lagi listrik akan kembali normal seperti biasanya. Dimana, dirinya sudah mendapatkan informasi kalau kapal tangker pengangkut bahan bakar itu sudah masuk bongkar muat di Depot Pertamina Tampo.
Dengan demikian, jika pihaknya mengkakulasi waktu dari bongkar muatnya BBM tersebut hingga sampai di Butur akan memakan waktu sampai dua hari.
“Ada kabar gembira, tadi sudah dapat informasi kapal hari mulai masuk di depot pertamina, setelah bongkar disana, dimuat dikapal menuju Ereke yang bisa memakan waktu 1 hari. Jadi kalau kita perkirakan mudah-mudahan BBM ini sudah sampai di Butur,” terang Dahniar.
Sebetulnya, ungkap dia bahwa PLN Unit Ereke masih memiliki cadangan BBM sebanyak 9 ton. Tapi dengan kalkulasi dalam satu hari siang malam, mesin sebanyak 5 unit yang melayani kebutuhan listrik di Butur selama ini menggunakan BBM sekira 9 sampai 10 ton, maka perlu dilakukan penghematan.
Penghematan itu, dilakukan dengan menggunakan padam siang dan malam dinyalahkan. “Jadi dengan adanya stok cadangan 9 ton itu hanya dapat digunakan malam, makanya siang kita padamkan, nanti sebentar malam akan kita nyalahkan seperti biasanya. Kalau untuk besoknya belum datang sama sekali BBM, pasti akan padam total,”terang Dahniar.
Pada kesempatan itu juga, Dahniar membantah tuduhan dari masyarakat adanya penggelapan BBM oleh pihaknya. Dimana, masyarakat menduga bahwa selama ini PLN melakukan pemadaman bergilir, sehingga kalau dihitung stok BBM tidak akan terpakai habis dalam satu bulan. Terkait hal itu, ia menjelaskan meskipun dilakukan pemadaman bergilir, tapi seluruh mesin tetap berfungsi atau menyalah. Hanya saja, yang dikurangi dayanya karena ketidak mampuan mesin itu sendiri.
“Jadi ibaratnya seperti mobil, satu atau sampai full orangnya didalam, tapi kalau dia menempuh perjalanan sama saja pemakaian BBM. Ini juga berlaku sama mesin pembangkit, semua mesin tetap jalan, sehingga penggunaan beban BBM tetap sama,” jelasnya.
Sekedar informasi, kebutuhan listrik total yang dilayani di Butur sebesar 1,5 MW dari 8000 ribuan pelanggan dengan pemakaian BBM solar sebanyak 280-300 ton perbulan.(*)