– Diragukan Adanya Kecemburuan Sosial

Peliput: Anton – Editor: La Ode Adrian

LABUNGKARI, BP – Perbedaan mencolok yang terjadi antara nominal gaji honor Guru Tidak Tetap (GTT) dan Sat Pol PP Kabupaten Buton Tengah dengan jarak kurang lebih Rp 400 ribu, seyogyanya perlu jadi perhatian serius pemerintah setempat, agar tidak terjadi kecemburuan sosial kedepannya, mengingat kinerja GTT dianggap lebih berat dibanding Sat Pol PP yang ada di Buteng saat ini.

Hal tersebut sejalan dengan keluhan para tenaga honor GTT se Kabupaten Buteng, yang menurut hemat mereka seorang guru honor saat ini memiliki beban mengajar di sekolah yang nyaris sama dengan PNS, sementara jumlah intensif yang diterima para GTT dari sekolah hanya sekadarnya saja.

Bahkan bila dikalkulasi lebih rinci dengan biaya transport yang dikeluarkan oleh para GTT yang tiap hari mengajar ke sekolah, dianggap tidak sebanding dengan honor yang sering diterima. Padahal tidak sedikit yang beranggapan, dipundak para GTT-lah terdapat tanggungjawab berat yang diemban untuk mencerdaskan anak bangsa.

Kepada Baubau Post, seorang tenaga honor GTT yang mengajar di salah satu sekolah dalam lingkup kabupaten Buton Tengah yang enggan dikorankan namanya mengatakan, dalam hal ini seharusnya Pemerintah Kabupaten Buteng tidak boleh mengabaikan nasib para GTT, mengingat hamit setengan waktu yang dimiliki GTT dihabiskan dan diabdikan untuk bangsa terutama daerah, dalam hal mencerdaskan anak bangsa sebagai generasi penerus.

“Kita guru honor atau GTT ini, kita punya waktu sebagiannya kita sudah abdikan kepada bangsa dan negara, kira gampang kita mendidik dan mengajar siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dari bodoh menjadi pintar, coba di negeri ini kalau tidak ada guru, apakah ada orang-orang cerdas yang bisa jadi PNS seperti hari ini? Maka dari itu seharusnya pemerintah turut memikirkan juga kesejahteraan atau nasib kita (GTT), masa Pol PP bisa di honor sekitar Rp 750 ribu per bulan, sementara kami GTT hanya Rp 300 ribu per bulan, ini kan tidak adil. Jangan sampai ada ‘kong-kalikong’ (pihak bermain uang) atau ada pungli lagi di balik semua ini,” ungkap salah satu guru honorer.

Dipihak lain, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Tengah H Syarifuddin menjelaskan bahwa, perbedaan jumlah nominal antara gaji honor GTT dan tenaga honorer lainnya seperti Sat Pol PP, dikarenakan adanya pembengkakan jumlah tenaga guru honor atau GTT yang ada dalam lingkup Kabupaten Buton Tengah.

“Memang ada perbedaan karena itu tadi, ada perbedaan jumlah anggaran DPA kami yang ada di Dinas Pendidikan yakni hanya Rp 2,4 M, memang kalau diperkirakan jumlah GTT hanya berkisar 600-an orang maka pasti jumlah uang honornya bisa diatas Rp 300 ribu per bulan, tapi karena jumlah tenaga GTT-nya membengkak sampai 1.134 orang, sehingga nominal yang ditentukan hanya Rp 300 ribu itu saja,” ucapnya.

Dilanjutkan kata Syarifuddin, selama ini sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Buton Tengah tidak pernah mengirimkan data mengenai jumlah guru honor atau GTT yang mengajar di tipa sekolah kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Buteng, sehingga pihaknya mengaku tidak mengetahui dengan pasti jumlah GTT secara keseluruhan.

“Selama ini pihak sekolah juga tidak pernah mengirimkan data jumlah GTT di sekolah masing-masing, yang disetor biasanya hanya data guru-guru PNS, sehingga kita tak tahu masalah jumlah, nanti setelah ada pendataan ini baru kami kaget, ternyata jumlah GTT di Buteng membengkak menjadi 1.134 GTT,” katanya.

Ditambahkan, pihak Dinas Pendidikan juga menanggapi terkait adanya perbedaan besaran gaji honor antara GTT dan Sat Pol PP. Dijelaskannya, perbedaannya lebih disebabkan pada validnya data jumlah personil yang dimiliki oleh Sat Pol PP, sementara data tentang jumlah GTT baru diketahui pasti setelah ada pemberkasan.

“Adanya perbedaan jumlah honor antara Sat Pol PP dan GTT itu karena kalau Pol PP itu mereka sudah tahu memang tentang jumlah personilnya, sehingga anggarannya mereka usulkan sesuai dengan jumlah orangnya (anggota), sementara setiap sekolah itu tidak pernah mengirimkan data tiap bulan ke Dinas Pendidikan tentang GTT supaya kami tahu pasti jumlahnya,” tandasnya.(*)