Peliput: Anton

LABUNGKARI, BP – Sejak dilantik sebagai Kepala Kantor Departemen Agama (Kakandepag) Kabupaten Buton Tengah padaJuni 2016 lalu, Adnan Saufi SPd MSi tidak hanya berpangku tangan, ia bekerja keras untuk mewujudkan harapan dan program Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sultra maupun program yang telah dicanangkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag-RI).
Dalam upaya mewujudkan itu semua, ia semakin intens menggenjot dua program yang dianggap sangat penting untuk dijadikan sebagai landasan dalam penataan lembaga yang dipimpinnya.

Kepada Baubau Post belum lama ini, Adnan Saufi mengatakan bahwa Depag Buteng saat ini masih dibawah kepemimpinan Depag Buton, dimana para pegawainya belum diserahkan secara utuh ke Depag Buteng, sehingga dalam hal pembinaan pegawai masih dilakukan pembinaan bias. Namun ia memilih penerapan disiplin secara optimal ke semua satker lingkup Depag Buteng dalam melakukan pembinaan.
“Kita ini sekarang kan masih dibawah Kabupaten induk, jadi untuk pegawai kita ini kan belum diserahkan secara utuh disini, makanya untuk pembinaan pegawai kami masih membina biasa saja, tapi kalau saya, yang saya terapkan itu disiplin, jadi tidak ada istilah pegawai Kemenag Buton Tengah itu dia terlambat atau tidak masuk kantor tanpa alasan, harus ada alasannya tidak bisa tidak, jadi banyak guru, kepala madrasah, kepala KUA, apa semua itu saya sudah periksa, dan itu ada efek jeranya, jadi pagi itu saya sudah keliling, kalau orangnya sakit maka harus ada pemberitahuan apakah lewat sms ke pimpinan satker masing-masing atau langsung dilanjutkan kesini, tetapi kemudian harus disusul dengan surat secara resmi, jadi itu yang pertama saya genjot sekarang, tentang disiplin, karena tidak mungkin kita bisa bekerja dengan bagus kalau disiplinnya rendah,” ungkapnya.
Kemudian program selanjutnya yang terus dikawal oleh Adnan Saufi adalah penguatan kelembagaan, agar Depag Buton Tengah bisa mandiri serta bisa mengatur dan mengelola sendiri segala hal yang berkaitan dengan anggaran maupun aset, dan Adnan Saufi menginginkan agar penyerahan aset dari Depag Buton ke Depag Buteng harus dipercepat.
“Yang kedua saya genjot itu adalah kelembagaan, jadi yang saya inginkan itu sebenarnya, supaya penyerahan aset dari Depag Kabupaten induk ke Depag Kabupaten pemekaran itu dipercepat, karena sekarang kan yang menyebabkan kita terikat itu karena kita tidak punya anggaran, jadi teman-teman yang di KUA, yang di Madrasah swasta, itu penggajiannya mereka masih di Depag Kabupaten induk, kecuali yang sudah negeri mereka sudah satker sendiri itu tidak, sehingga pembinaannya agak sedikit tersendat disini. Jadi, kalau bisa ini supaya dipercepat penyerahan asetnya dan penyerahan pegawai, dari Depag Buton ke Depag Buteng, sehingga pembinaannya betul-betul fokus disini,” tutupnya.(#)
