Peliput: Didik saputra

WAKATOBI, BP – Kartu Indonesia pintar (KIP) yang diluncurkan Presiden RI Joko Widodo, saat ini mulai mendapat sorotan khususnya masyarakat di Kecamatan Kaledupa. Pasalnya, penyaluran KIP menurut masyarakat Kecamatan Kaledupa tidak tepat sasaran.
Menurut salah seorang warga Desa Mantigola Kecamatan Kaledupa, Daud (51) merasa heran atas penyaluran KIP, karena anaknya yang berprestasi di sekolahnya sama sekali tidak mendapatkan KIP. Sementara anak yang tidak bisa membaca, menulis bahkan putus sekolah mendapatoan KIP.
“Saya mersa heran bagaimana cara penyaluranya, kenapa anak yang pintar yang sering mendapat juara mulai kelas satu SD sampai kelas enam SD tidak mendapat KIP. Sedangkan anak yang buta huruf dan anak yang ekonomi orang tuanya mampu dapat KIP,” katanya.
Hal senada juga diungkap Lanji (48) warga desa Horuo. Dia mengaku anaknya yang masih aktif bersekolah tidak mendapatkan KIP. Sementara tetangganya yang putus sekolah mendapatkan KIP.
“Mungkin data yang digunakan adalah data yang sudah lama, akibatnya siswa yang masih
aktif tidak mendapatkan KIP,
Lanji berharap kepada pihak terkait, agar mendata ulang penerima KIP, agar lebih tepat sasaran. (#)