Peliput: Duriani

WAKATOBI, BP – Bupati Wakatobi, H Arhawi Ruda SE, resmi menjabat Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Cabang Kabupaten Wakatobi periode 2016 – 2020. Pelantikkan ketua dan pengurus KONI Wakatobi dilakukan Ketua KONI Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas, bertempat di Wangi-Wangi, Rabu (28/12).
Lukman Abunawas, usai melantik kepengurusan KONI Wakatobi mengatakan, komposisi pengurus Koni Wakatobi sangat sempurna dibanding daerah lain. Hal itu dikarenakan ada keterlibatan pemerintah dan DPRD di kepengurusan. Tentu komposisi itu akan menambah sinkronisasi program dan anggaran.
“Dari beberapa daerah yang sudah saya lantik, lomposisi kepengurusan Koni Wakatobi sangat sempurna. Karena ada unsur pemerintah dan DPRD sehingga sinkronisasi program dan anggaran akan saling menunjang,” ucapnya.
Menurut Lukman Abunawas, Koni sebagai induk seluruh pengurus cabang olahraga (pengcab) harus memiliki integritas dan itu sangat priorita. Meskipun memiliki infrastruktur memadai namun tanpa integritas maka pengembangan olahraga dalam sebuah daerah akan berjalan ditempat.
“Membangun infrastruktur sangat berat, namun meskipun telah memiliki infrastruktur tapi integritas sangat dibutuhkan. Olahraga harus diprioritaskan dalam pembinaan karena ini menyangkut program nasional. Olahraga penting karena membuat badan jadi sehat,” katanya.
Pentingnya olah raga lanjut Lukman Abunawas, karena melalui pembinaan olahraga akan terbentuk pembeninaan generasi muda, berbangsa dan bernegara. Disamping itu juga, olahraga menjadi tolak ukur kemajuan suatu derah. “”Jadi integritas sangat dibutuhkan termasuk program untuk majukan olahraga,” ujar Sekda Provinsi Sultra tersebut.
Sehingga dalam pembinaan olahraga kedepan, Lukman Abunawas, sangat menaruh harapan kepada pengurus harian Koni untuk merancang program sesuai bidang masing-masing. “Pengurus harian dan bidang harus merancang program yang jelas dan terukur. Setelah kegiatan ini segera lakukan rapat kerja karena tidak lama lagi akan menghadapi porprov di Kolaka Utara,” harapnya.
Pengurus harus menyiapkan pembinaan termasuk atlit guna menghadapi event. Program harus mampu dijabarkan dalam pembinaan. “Di Wakatobi ada beberapa cabor yang sudah mmembawa harum nama daerah dan bangsa Indonesia yakni Cabor dayung. Sekitar 80 persen peraih medali emas di PON untuk Sultra berasal dari Wakatobi,” puji Lukman Abunawas.
Sehingga, Wakatobi yang menjadi lumbung medali dicabor dayung harus terus digali dan dikembangkan potensi atlinya. “Disamping cabor dayung yang menjadi lumbung medali untuk Sultra, Wakatobi juga butuh mengembangkan cabor layar apalagi letak geografis sebagai daerah pariwisata. Olahraga dan wisata adalah satu paket. Jadi Wakatobi harus sejalan kembangkan dua opsi itu. Event besar olahraga pantai bisa saja kita tempatkan di Wakatobi. Yang penting kompetensi dan kemauan harus utama. Tidak menutup kemungkinan Wakatobi jadi tuan rumah event olah raga air tingkat internasional,” tutup Lukman Abunawas. (***)
