Peliput: Amirul

BATAUGA, BP- Kepala Dinas Pendapatan Busel LM Davis SE mengungkapkan objek penerimaan PAD yang dikelolah dinas kantor dan badan hingga November yang paling besar dan melampaui target ada disektor kesehatan.

Dikatakannya, Dinas Kesehatan mengumpulkan retribusi pelayanan kesehatan diobjek penerimaan pelayanan kesehatan puskesmas dari target Rp 108.000.000 sudah terealisasi hingga November sebesar Rp 175.999.000 atau 162,96 persen atau melebihi target sebesar Rp 67.999.000.

“Retribusi pelayanan kesehatan puskesmas JKN non kapitasi dari target Rp 90.000.000 sudah terealisasi Rp 102.295.000 atau 113.66 atau melebihi Rp 12.295.000. Lain-lain PAD yang sah (JKN) target Rp 2.110.000.000 sudah terealisasi Rp 2.168.911.000 atau 102.79 persen atau Rp 58.911.000,” ucapnya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, disektor yang menjadi objek dinas perhubungan telekomunikasi dan informatika dari target Rp 52.000.000 baru terealisasi Rp 46.017.500 atau 88.50 persen. Parahnya di dinas pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan.

“Disektor retribusi tempat pelelangan ternak, retribusi tempat pelelangan hasil bumi dari target Rp 22.000.000 hingga November kosong alias tak capai target,” tutunya.

Sedangkan di RSUD di jasa retribusi pelayanan kesehatan dari target Rp 80.000.000 baru terealisasi Rp 74.163.510. Sektor yang dikelolah badan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu dari target Rp 70 juta baru terealisasi Rp 25.202.500 atau baru 36.00 persen.

Sementara itu di dinas pekerjaan umum, tata ruang, kebersiahan dan pemadam kebakaran objek penerimaan retribusi jasa usaha pemakaian kekayaan daerah (sewa alat berat) tak ada target sudah mencapai Rp 14 juta. Di dinas perdagangan usaha kecil dan menengah dari target Rp 12.250.000 sudah tercapai Rp 5 juta.

“Di dinas pendapatan daerah dari target Rp 1.023.500.000 hingga November baru tercapai Rp 937.229.150 atau 91.57 persen atau lagi Rp 86, 270.850 untuk bisa mencapai target ,” katanya saat ditemui diruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Ditambahkannya, Dinas kelautan dan perikanan dari target Rp 25 juta baru tercapai Rp 24.578.000 atau 98,31 persen. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipersiapkan seperti PDAM dan BPD masih nihil. Sedangkan di Badan pengelolaan keuangandan aset daerah penerimaan jasa giro dari target Rp 600 juta sudah terealisasi Rp 2.920.507.637 atau 486,75 persen atau melebihi Rp 2.320.507.673.

“Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah Kabupaten Buton Selatan hingga November 2016 sudah melebihi target yakni Rp 6.493.903.333 dari total target APBD sebesar Rp 4.192.750.000 atau 154,88 persen,” ujarnya.

Ia berharap dari seluruh target tersebut saat ini sementara dalam proses penarikan di lapangan. Diharapkan sejumlah potensi daerah harus digenjot. “Artinya jika saat ini sudah melebihi target secara umum perolehanya berarti potensi PAD di Busel cukup banyak tinggal pengelolaanya dan pengawasanya dilapangan sehingga lebih maksimal,”pungkasnya.(*)