Peliput: Amirul

BATAUGA, BP – Pj Bupati Selatan Dr Ir OMN Ilah Ladamay mengatakan banyak pembangunan di Buton Selatan kurang matang dalam perencanaannya sehingga tidak sedikit program-program pembangunan tersebut tidak diselesaikan tetap waktu, ungkapannya seperti memakan buah simalakama.

Dikatakan, program pembangunan pasar, reklamasi pantai Lakambau, bahkan pembangunan Tempat Penampungan Ikan (TPI) serta beberapa program pembangunan lainnya di tahun 2016 bermasalah, karena kurang matangnya perencanaan dari awal. Nanti setelah program itu berjalan baru ditemukan adanya masalah. Dokumen-dokumen pendukung dan izin pembangunannya juga tidak dilengkapi, misalnya reklamasi pantai Lakambau dan TPI.

“Hampir semua pekerjaan pembangunan di Busel ini tidak mengantongi izin dan dokumen-dokumen pendukung program pembangunan, sehingga saat berjalan ditemukan banyak masalah. Ini seperti buah simalakama, jika dihentikan pembangunannya, daerah merugi, begitu juga jika tidak dihentikan,” ucap Ilah Ladamay saat diwawancarai sejumlah awak media beberapa waktu lalu di Rujab Bupati Busel.

Lanjutnya, bukan untuk menyalahkan, namun ini adalah fakta yang terjadi. Menurutnya, jika dari awal semua program pembangunan direncanakan dengan matang dengan berbagai kajian, mana yang prioritas dan tidak, persiapan dokumen-dokumen dan izinnya, adanya sinkronisasi, koordinasi lintas SKPD serta berbagai pertimbangan lainnya, maka permasalahan tersebut takan terjadi dan pembangunan itu akan berjalan dengan baik.

“Memang karena perencanaannya itu adalah pemerintah. Kontraktornya hanya tahu kerja. Jadi sebenarnya kalau dihentikan kontraktornya yah rugi dan pembangunan terhambat. Intinya dari awalnya sudah tidak matang dalam perencanaannya,” kata Ilah.

Kedepan walau sempit waktunya di Buton Selatan yakni hanya enam bulan, kata Ilah Ladamay akan mengupayakan memperbaiki permasalahan itu dengan semaksimal mungkin, sepanjang itu sesuai dengan aturan yang berlaku. Bukan hanya itu, ia akan menata birokrasi mulai dari bawah hingga keatas, meneliti dan membedah program-program pemerintah, mana skala prioritas dan bukan sehingga outputnya menjadi pembangunan yang jelas arahnya yakni untuk melayanani dan mensejahteraankan masyarakatnya.

“Kita bekerja saja dengan sebaik-baiknya, dan saya sudah beri tahu itu SKPD dalam rapat-rapat kerja agar bekerja dengan baik, profesional. Lihat program prioritas, buang yang tidak mempunyai nilai kepada masyarakat, mana yang perlu dan tidak, Karena kita digaji dari masyarakat, bekerja untuk mereka,” ucapnya.

Ditambahkan, ia berharap kedepan siapapun nanti yang akan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Buton Selatan, APBD 2017 yang telah digodok bersama antara eksekutif dan legislatif secara teliti dan detail mengedeoankan azas prioritas pembangunan akan menjadi rujukan pembangunan Buton Selatan.
“Saya harap demikian, mari kita membangun Buton Selatan dengan bekerja dengan baik, profesional,” pungkasnya.(*)