– Diduga Jadi Tempat Buat Anak Busur

Peliput: La Ode Adrian
BAUBAU, BP – Polres Baubau berhasil mengamankan puluhan batang besi berupa terali dari flek motor, yang diduga akan dibuat sebagai anak busur oleh oknum tertentu. Hal itu diungkapkan Kapolres Baubau AKBP Suryo Aji SIk melalui Wakapolres Baubau Kompol Suparno Agus Candra Kusuma SH SIk, dalam konferensi pers yang diadakan di Polres Baubau, Kamis (24/11).

Selain puluhan batang besi, Polres Baubau juga mengamankan beberapa benda lainnya, seperti dua buah palu yang diduga untuk menempa besi-besi tersebut menjadi busur, dan sejumlah tali rafia sebagai penyeimbang anak busur, serta sebilah parang dengan panjang kurang leibh 1 m lengkap dengan sarung.
Suparno Agus mengatakan, puluhan batang besi yang berhasil diamankan pada Senin malam (21/11) itu berawal pada patroli rutin yang dilakukan Polres Baubau pada beberapa titik rawan kejahatan terutama wilayah Kanakea. Diduga, sebelumnya besi-besi tersebut bertuan, namun dikarenakan mendengar desingan motor yang digunakan anggota Polres Baubau dalam patrolinya, sehingga pemilik besi segera melarikan diri.
“Kami rutin berpatroli yang dipimpin langsung Kasat Sabhara, dengan personilnya akhirnya menemukan benda-benda ini di Kanakea dalam. Mungkin sebelumnya ada orangnya, namun karena ada personil yang masuk disitu dengan kendaraan bermotor, mungkin tahu bahwa ada petugas yang datang mereka langsung lari, sehingga kami melihat ada barang yang mencurigakan dan kita amankan,” jelasnya.
Patroli rutin yang dilakukan Polres Baubau mengingat kondisi Kota Baubau saat ini sedang tidak kondusif yang rawan akan kejahatan terutama pembusuran, sehingga Polres Baubau berusaha mengembalikan kondisi aman kepada masyarakat, termasuk rutin melakukan razia sajam pada beberapa titik guna meminimalisir keresahan masyarakat.
“Jadi memang patrolinya pada daerah-daerah rawan, baik itu Kanakea, Bataraguru, Wameo, Bone-bone, Tarafu, semua kita patroli mobile. Setiap malam akan kita laksanakan razia di tempat-tempat yang kita anggap rawan, itu kita bagi ada di Jembatan Gantung, Jembatan Beli, Jembatan Tengah, kemudian di Kilometer 4, dengan harapan adanya kehadiran kami dimasyarakat menghilangkan keresahan dan ketakutan, tercipta kembali situasi yang kondusif, aman dan terkendali,” pungkasnya.
Dijelaskan, asal muasal tidak stabilnya keamanan di Kota Baubau akibat terjadinya penganiayaan di Pasar Wameo, dan masalah tersebut terus di dalami oleh pihak Reskrim Polres Baubau. Dan diduga kuat, terdapat beberapa wilayah yang bakal memanfaatkan situasi itu, untuk memicu masalah yang lebih besar.
“Asal mulanya kejadian ini pada waktu terjadi penaniayaan di Pasar Wameo, dan ini sudah dikembangkan oleh Reskrim. Oleh karena itu dengan adanya kejadian tersebut, kami indikasikan ada beberapa tempat yang akan mengembangkan situasi ini lebih menjadi keruh lagi,” tandasnya.(*)