Peliput: Darson

BURANGA, BP – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buton Utara (Butur) memporsikan anggaran sevesar Rp 1 miliar untuk tiap kecamatan di wilayah berslogan ‘Lipu Tinadeakono Sara’ itu.

Dana tersebut kini sudah masuk dalam pagu APBD Butur tahun 2017 sebesar Rp 603 miliar dan telah ditetapkan beberapa waktu lalu.

Dengan adanya dana sebesar itu, bisa dikatakan merupakan teroboson bagi Pemerintahan Kabupaten Butur dibawah kepemimpinan Abu Hasan dan Ramadio, dalam rangka pengoptimalisasi pelayanan dan pembangunan infrastruktur di enam kecamatan yang ada di daerah paling utara pulau Buton ini.

Bupati Butur Abu Hasan mengatakan, dengan adanya gelontoran anggaran tersebut tentunya pemerintahan kecamatan dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan menjalankan program unggulannya. Sehingga, kesejahteraan masyarakat di tiap-tiap kecamatan dapat terwujud.

“Berdasarkan kesepakan bersama legeslatif dan eksekutif, tahun 2017 ada gelontoran anggaran sebesar Rp 1 miliar dari APBD yang diporsikan untuk setiap satu kecamatan. Ini merupakan kebijakan strategis untuk membangun kecamatan yang ada nantinya berorientasi kepada kesejahteraan masyarakat. Jadi tidak ada lagi alasan pihak kecamatan tidak memberikan pelayanan yang terbaik,” kata Abu Hasan.

Alternatif yang paling tepat untuk memulai perbaikan pelayanan kata Abu Hasan, harus ditopang dengan kualitas Sumber Daya Manusia mumpuni yang mampu menerapkan prinsip dasar pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan masyarakat.

“Akhirnya muaranya akan berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara,” pungkas mantan Karo Humas Pemprov Sultra ini.

Untuk mencapai hal tersebut lanjut pria berkacamatan ini, harus diberikan suntikan anggaran yang cukup sehingga program pelayanan dilaksanakan secara optimal dan pembangunan ditingkat kecamatan dapat dilakukan dengan merata.

Oleh karena itu, demi tercapainya pembangunan tentunya harus pula adanya sinergitas antara kecamatan, kelurahan dan desa dalam menjalankan program pemerintah, sehingga tak terjadi timpang tindih sebagaimana rancangan pembangunan jangka panjang yang telah ditetapkan.

Menurut suami dari Sitti Rabiah ini, jika anggaran kecamatan, kelurahan dan desa dilakukan shering dalam rangka pembangunan daerah, bukan hal mustahil apa yang telah direncanakan bakal membuahkan hasil, sehinga mampu menekan angka kemiskinan.

Abu Hasan menjelaskan pembangunan untuk tahun 2017 tetap akan banyak berorientasi pengembangan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik dan infrastruktur umum lainnya. Selain itu, pria yang akrab dipanggil Pak Haji ini berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat Butur melalui Usaha Kecil dan Menengah sehingga mampu menekan angka kemiskinan, serta melalui sektor pertanian dan perikanan.(*)