Arusani: Ini Harus Ditertibkan
Peliput : Amirul Editor: Hasrin Ilmi
BATAUGA, BP – Pemerintah Kabupaten Buton Selatan (Pemkab Busel) akan melakukan evaluasi danmenertibkan pegawai tidak tetap (PTT) yang tidak pernah hadir alias ‘Siluman’. Pasalnya banyak kasus dimana hanya nama yang tertera di absen sebagai PTT namun orangnya tidak berada di Buton Selatan. Bahkan, keberadaan diketahui ada di Sorong dan Timika.
Wabup Busel H La Ode mengaku praktek-praktek perekrutan PTT Lingkup Pemkab Busel yang hanya namanya terdata namun tidak pernah hadir pengabdikan diri di Pemkab Busel bakal ditertibkan kembali
“Hanya yang benar-benar aktif yang akan mendaptkan SK PTTnya, yang tidak aktif bahkan hanya nama saja terdaftar di instansi Busel sementara orang tidak pernah hadir bahkan diketahui berada di daerah lain, tidak akan dikrluarkan SK PTTnya,” papar Arusani saat berdialog dengan puluhan tokoh pemuda pemekaran, belum lama ini
Dalam setiap kenjungannya di kantor-kantor yang pertama ditanyakan adalah PTT, bahkan ia juga pernah menggelar langsung Inspeksi mendadak (sidak). Dan yang menjadi temuan ada namanya, tapi orangnya ada yang di Timika dan di Sorong.
“Bahkan ada tenaga magang di DPRD itu tidak kenal saya. Padahal dua tahun saya di DPRD, hari-hari kita ketemu saat itu,” katanya
Untuk itu, orang nomor dua di Busel ini telah mengintruksikan langsung kepada seluruh kepala SKPD agar lebih teliti lagi dalam memasukan PTT di instansi masing-masing. Bagi mereka yang merasa akan terkaver sebagai PTT namun dia hanya datang tanda tangan saja jangan harap dia mau dapat SKnya.
Kata dia, fenomena datang hanya untuk tanda tangan telah sering didapatkan. Utamanya saat apel gabungan PTT setiap hari selasa. Sehingga pemerintah akan lebih teliti lagi memasukan nama-nama PTT 2018 ini, yang bakal diperioritaskan adalah putra-putri Busel yang memiliki kapasitas unyuk membangun usel.
“Jadwal apel gabungan PTT ini hari selasa. Tapi saya sengaja datang jam sembilan. Jadi mereka habis apel itu mereka langsung pulang. Nah saya dapat mereka dalam perjalanan. Semua ini dari kota. Jadi kami sudah kroscek yang mana saja PTT dari putra daerah Busel. Kalau dari luar daerah pertanyakan kenapa bisa masuk,” tukasnya (*)