Peliput: Alamsyah Pradipta

BAUBAU, BP – Warga lorong Artum mencoba mencari solusi bersama untuk menyelesaikan permasalahan Kuburan ibunda Haji Taryo, masyarakat setempat berharap adanya kesadaran Haji Taryo untuk tidak membangun lagi kuburan selanjutnya.

Demikian diungkapkan, salah seorang warga yang enggan disebutkan namnya mengatakan, akan menerima baik jika kedepan Haji Taryo membuat kesepakatan hitam diatas putih untuk tidak mengadakan lagi kuburan selanjutnya.

“Kalau kami dari warga selalu mencari solusi soal kuburan ini, kami itu suda terimah tapi dengan syarat jangan ada lagi kuburan-kuburan selanjutnya, coba minta kesadarannya kami juga warga pasti kasihan kan itu juga wasiat, jadi permintaan kami kalau bisa Haji Taryo membuat kesepakatan hitam diatas putih bertanda tangan disitu tidak akan lagi membanggun kubur-kubur selanjutnya,” tuturnya, selasa (25/10).

Bahkan, dalam waktu dekat ini warga akan mengadakan pertemuan bersama Lurah dan RT untuk mendiskusikan permasalahan ini mencari solusi terkait kuburan ini.

“Kami warga sini dalam dekat ini mau adakan pertemuan dengan Lurah serta RT jadi disitu Pak Haji Taryo diharapkan membuat kesepakatan yang akan disetujui nanti, intinya kami itu sekarang tidak meminta kuburan itu dibongkar karena suda terlanjur juga jadi kami itu tidak ngotot sekarang,” ungkapnya.

Warga mengharapkan agar secepatnya permasalahan ini di selesaikan agar silatuhramih antar warga tidak rusak karena permasalahan berkelanjutan ini.

“Sebenarnya kalau kami warga itu berharap adanya solusi karena kami inikan semua satu rumpun jadi harus baik-baik saja seperti semestinya, jangan ada lagi hal-hal seperti ini kedepannya,” ungkap kepada wartawan Baubau Post.

Sebelumnya, anggota DPRD Kota Baubau, Fajar Ishak Dg Jaya mengatakan, keberadaan kuburan ditengah pemukiman warga jelasa melanggar perda RTRW Kota Baubau. Sehingga keluhan warga sangat wajar terhadap kondisi ini.

“Jelasnya melanggar perda RTRW karena itu lokasi pemukiman warga,”kata Fajar Ishak.(#)