Peliput: Anton – Editor: La Ode Adrian

LABUNGKARI, BP – Setelah sebelumnya muncul pemberitaan dari Kota Baubau dimana terdapat oknum tak bertanggungjawab yang memperdagangkan alat penghemat listrik dengan mengatas namakan pihak PLN, kini muncul dugaan penipuan dengan modus yang sama pada wilayah Kabupaten Buton Tengah.

Kepada Baubau Post dan sejumlah warga, Risma yang merupaka sales listrik menjelaskan bahwa barang yang ia promisikan adalah program nasional dan pernah ditayangkan dibeberapa media TV nasional, dengan memiliki beberapa fungsi utama.

“Jadi saya jelaskan sedikit ya, alat ini juga pernah ditayangkan di TV One dan MetroTV. ini namanya Indosaver, program Indonesia alat hemat energi, disini dia mempunyai beberapa manfaat atau fungsi, yang pertama dia sebagai penampung daya sejenis Capasitas Bank atau Power Bank, yang kedua dia sebagai penghemat energi, yang ketiga dia sebagai stavolt atau pelindung, kemudian yang keempat dia sebagai pengaman,” jelas Risma.

Selanjutnya Risma memaparkan pula mengenai masing-masing fungsi dan manfaat yang dimiliki oleh alat penghemat listrik tersebut, serta para calon pembeli digiurkan dengan tidak membayar iuran listrik dengan biaya yang mahal ketika menggunakan alat tersebut.

“Alat ini fungsinya sebagai penampung daya, dia menampung aliran listrik supaya tidak langsung los dari meteran ke pemakaian dalam rumah, jadi saat kita menyalakan TV dia tidak langsung los dari meteran ke TV, tapi dia tampung dulu disini kemudian baru dia bagi aliran listrik apakah ke TV, ke kulkas, ke mesin cuci dan lain sebagainya. Setelah beberapa bulan dia menampung daya dan menstabilkan, maka kemudian disini dia menghemat energi listrik sampai 40%, jadi kalau kita selama ini membayar biaya listrik Rp 60 ribu per bulan maka nanti dengan adanya alat ini kita hanya bayar Rp 20 ribu per bulan,” paparnya.

Kemudian Risma mengatakan pula bahwa promosi alat yang ia pamerkan merupakan program dari pemerintah, dimana ia diutus oleh perusahaan pembuat alat tersebut dan sudah melakukan kerjasama dengan pihak PLN.

“Ini program dari pemerintah, kami diutus dari perusahaan langsung tapi sudah ada kerjasama dengan pihak PLN, kantor pusatnya di Jakarta tapi kantor cabangnya ada di Baubau. Saat ini alatnya belum diperjual belikan, nanti tahun depan ada pencabutan subsidi sekaligus akan ada pemasangan secara menyeluruh dari rumah ke rumah, kalau harga promonya ini sebenarnya Rp 900 ribu, tapi kalau bapak disini lolos persyratannya maka bapak hanya mengganti biaya garansi selama 3 tahun yaitu hanya Rp 350 ribu, persyaratannya itu bapak tidak pernah bermasalah dengan PLN atau menunggak pembayaran, kemudian tidak membagi arus listrik kepada tetangga,” katanya.

Ditempat yang berbeda, media ini langsung mengkonfirmasikan hal tersebut pada pihak PLN Unit Watulea, namun karena Kepala Unit PLN Watulea yang sedang tidak berada ditempat, maka Akmal Basir yang merupaka karyawan PLN Unit Watulea yang memberikan tanggapan. Dikatakannya, bahwa selama ini pihak PLN Unit Watulea tidak pernah adakan kerjasama dengan pihak sales listrik tersebut.

“Kalau kami dari PLN tidak mengetahui itu, kalaupun mereka mengatas namakan PLN maka itu semua tidak benar, saya ini setiap hari berkantor tapi yang jelasnya saya belum pernah lihat ada yang datang konfirmasi ke sini tentang alat penghemat listrik itu. Dan saya juga belum pernah lihat model alatnya itu seperti apa, jadi himbauan kami, tolong jangan mengatas namakan PLN, karena PLN tidak pernah memperjual belikan alat-alat seperti itu,” ucap Akmal Basir.

Selain itu, La Maloju (65) salah satu warga Kelurahan Watulea mengatakan agar masyarakat tidak perlu mempercayai promosi yang memperjual belikan alat tersebut apalagi mengatas namakan pihak tertentu.

“Saya ini sudah pernah beli macam alat yang seperti itu, kita pake cepat rusak dan tidak ada fungsinya,” tutupnya.(*)