BURANGA,BP – Waspadai paham radikalisme, komunis saat ini yang memanfaatkan situasi bangsa yang tidak menentu baik melalui media social maupun secara lansung di Indonesia membuat seluruh elemen bangsa Indonesia harus ekstra hati – hati dan kembali menanamkan nilai – nilai pancasila yang kian luntur tergerus zaman.

Tidak terkecuali wakil rakyat anggota Dpr asal daerah pemilihan Sulawesi Tenggara Umar Arsal , secara berkesinambungan melakukan sosialisasi pentingnya penanaman moral pancasila dan 4 pillar kehidupan berbangsa dan bernegara
“Saya sangat terkejut di Dpr saja saat ini dengan terang dan gamblang ada oknum yang menulis buku berjudul “ saya bangga menjadi anak PKI“ dan parahnya lagi mulai betebarannya gambar – gambar palu arit, itu memang Dinamika Politik Kekinian tapi itu sekaligus merupakan ancaman bagi keutuhan bangsa Indonesia yang tersatukan dengan Bhineka Tunggal Ika”. Terang Umar Arsal

Pihak lain diluar bangsa ini sangat menginginkan Indonsia hancur, lihat saja gejala lain dari semua itu, seperti banyaknya warga cina sudah masuk menguasai Indonesia melalui sektor pertambngan, perkebunan diSulawesi Tenggara, setrategi itu akan membuat bangsa indonesia kembali dijajah
Tidak ada alasan, lanjut Umar Arsal saat bersosialisasi dihadapan Masyarakat Desa Bone Lipu Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara Sultra bahwa Masyarakat harus kembali memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila, sadar akan kebinekaan, Sadar dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI )
Bisa saja kekecewaan kelompok masyarakat yang merasa termarjinalkan pasca pilkada, pasca pemilihan presiden menjadi alibi ingin membuat paham yang mengacaukan daerah yang ingin menjadi lawan dari pembangunan bangsa.
“Masyarakat Majemuk yang hidup dengan berbagai macam Kultur saat ini masih dalam keadaan aman tapi hati- hati , jika ada paham yang mencurigakan tiba – tiba muncul maka, diharap kepada semua pihak berpadu dan bersatu untuk melaporkannya kepada pihak yang berwajib.”. Tegas Umar Arsal
Kader Partai Besutan SBY itu, semakin serius bersosialisai 4 pillar setelah mengetahui kondisi terbatasnya infrastruktur di pelosok desa yang jauh dari akses lalulintas kendaraan roda empat dan tidak adanya jaringan listrik serta telpn seluler di Konawe kepulauan, tentunya masyarakatnya akan mudah diprofokasi, olehnya “ saya sebagai wakil rakyat dari Sulawesi tenggara akan berupaya keras memperjuangkan infrastruktur jalan jembatan yang akan menyambungkan antara desa dan desa serta kecamtan dan kecamatan.
Diakhir Sosialisasi itu, UA memberikan sejumlah cendramata berupa buku sosialisasi 4 Pillar, Buku Yasin dan Al- Qur’an dan, dan kenang kenangan berupa Parfum dan sarung serta pakaian sholat yang diyakini akan mampu menjadi pengingat dan penyadar tauan masyarakat akan pentingnya persatuan dan persaudaraan yang tertuang dalam nilai – nilai pancasila.(***)