Peliput: Anton

LABUNGKARI, BP – Pelabuhan Uncume yang terletak di Dusun Uncume, Desa Rahia, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) saat ini perlu pengembangan dan peningkatan fasilitas maupun kapasitas.
Pasalnya kapal kargo sudah sering kali berlabuh di pelabuhan tersebut untuk keperluan bongkar muat barang dengan kapasitas ribuan ton.

Padahal bila dilihat dari ukuran dan volume seharusnya pelabuhan tersebut belum layak menjadi tempat persinggahan kapal berukuran besar.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buton Tengah (Kadishub Buteng) Haruni SPd melalui Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas dan Angkutan, LM Ilmayang Amli mengatakan, belum lama ini pihaknya melakukan kunjungan ke Pelabuhan Uncume untuk memantau segala aktivitas yang terjadi di tempat tersebut.

“Beberapa hari lalu, kami melakukan kunjungan ke sana (Pelabuhan Uncume, red) karena berdasarkan laporan warga, di sana sudah seringkali ada pembongkaran yang dilakukan oleh kapal diatas krostonase seribu ton,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (14/12).

Kapal yang diatas krostonase tujuh kata Ilmayang, sudah merupakan kewenangan Syahbandar untuk menerbitkan surat izin. Di perairan Buteng saat ini masih domain Syahbandar Baubau, hal itu berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 61 Tentang Kesyahbandaran.

Ia menambahkan, selama ini sempat terdapat sedikit permasalahan karena menurut informasi dari pihak Syahbandar Baubau bahwa pelabuhan Uncume belum jelas status kepemilikannya.

“Sehingga kemudian kami selaku Instansi terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan menfasilitasi beberapa pertemuan antara pihak Pemerintah daerah bersama pihak Pemerintah Desa, sehingga tidak lama kemudian terbit Peraturan Bupati, tentang Pelabuhan Uncume yang berada dalam kewenangan Pemda Buteng,” tambahnya.

Ia menyebutkan, kapal kargo yang sudah sering kali berlabuh di Pelabuhan Uncume biasanya bermuatan semen, material berupa kerikil pecah, hingga Jambu mete.

Pihaknya juga berharap, Pemerintah daerah Kabupaten Buteng ke depan dapat melakukan pengembangan dan peningkatan fasilitas Pelabuhan Uncume agar memenuhi standar kelayakan sebagai tempat berlabuhnya kapal kargo berukuran besar.

“Pengembangan itu bisa berupa peningkatan panjang dan lebar pelabuhan, terus kemudian berbentuk leter T untuk nyamannya melakukan proses tambatan kapal disitu,” harapnya.

Menurut Ilmayang, beberapa pilihan pengembangan pelabuhan di Buteng dapat dilihat dari potensi untuk peningkatan pendapatan asli daerah. Selain itu tinjauan eksistensi dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan pelabuhan tersebut masih tetap beroperasi.

“Kapal-kapal pengangkut semen sangat mengidolakan pelabuhan Uncume ini karena salah satu pertimbangannya, lokasi gudang sangat dekat dengan pelabuhan,” tutupnya. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today