Peliput: Duriani
WAKATOBI, BP – Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, menegaskan jika pemkab Wakatobi akan serius menjaga dan melestarikan Cagar Biosfer Bumi yang telah ditetapkan lembaga dunia Unesco tahun 2012 silam.
Kabupaten Wakatobi yang memiliki kekayaan alam sehingga ditetapkan menjadi Cagar Bisofer Bumi ke – 8 di Indonesia, Ilmiati Daud, mengungkapkan pelestarian Cagar Biosfer sangatlah penting. “Wakatobi sangat penting dimana memiliki letak geografis dan kekayaan biota lautnya,” terang Ilmiati Daud, saat membuka seminar Cagar Biosfer Indonesia tahun 2017 akhir pecan lalu.
Menurut Ilmiati Daud, Wakatobi yang kini menyandang beberapa status seperti Taman Nasional Wakatobi (TNW) dan Cagar Biosfer menjadi pemicu pemerintah dan masyarakat untuk menjaganya. Karena masyarakat juga dituntut untuk mengambil peran dalam menjaga dan melestarikannya. Sehingga fungsi kawasan Cagar Biosfer benar-benar berjalan sebagaimana mestinya.
“Kita berharap ketika Cagar Biosfer ini terjaga dan lestari, maka akan menjadi pintu masuknya orang untuk melakukan penelitian, pelatihan, pendidikan. Begitu pula masyarakat dibutuhkan peran dalam pengelolaannya,” pinta Ilmiati Daud.
Ketua panitia, Saidiman, mengatakan seminar itu bertujuan untuk berbagi pengalaman dalam pengelolaan Cagar Biosfer. Memperkuat fungsi koordinasi dan kerjasama guna mencapai tujuan Cagar Biosfer. “Selain itu, kegiatan ini bertujuan mengembangkan dan melestarikan potensi khususnya kawasan pesisir dan biota lautm” kata Saidiman, yang juga kepala Bappeda Wakatobi.
Untuk diketahui, dalam seminar dengan menghadirkan pemateri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Direktur PIKA Dirjen KSDAF, Direktur Eksekutif Komite Nasional MAB Unesco itu dihadiri berbagai kalangan diantaranya perwakilan BTN Wakatobi, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Wakatobi, Kepala BTN Taka Bonerate, Kepala BTN Tumakan, Kepala BTN Bromo Tengger Semeru, BTN Komodo, BTN Lore Lindu, serta Pemangku adat, dan Tokoh Masyarakat.(**)