F10.4 LSM SARA disela sela kegiatan ketika berpose dengan sejumlah warga eks Maluku foto Prasetio tribunbutonLSM SARA disela sela kegiatan ketika berpose dengan sejumlah warga eks Maluku - foto Prasetio tribunbuton

Peliput: Prasetio Editor: Yuhandri Hardiman

BAUBAU – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Saluran Aspirasi Rakyat (SARA) menyatakan, bantuan dari Pemerintah Pusat bagi warga eks kerusuhan Maluku dan Maluku Utara (Malut) di Kota Baubau akan segera diturunkan, Rabu (31/05).

Ketua Umum LSM SARA Dr Hc La Umar mengatakan, jumlah kepala keluarga yang akan menerima bantuan sebanyak 18.930. Sementara setiap kepala keluarga akan menerima bantuan sebesar Rp 10 juta.

“Masyarakat untuk bersabar karena uang negara membutuhkan waktu,” katanya.

Dia memastikan, sudah ada dan pasti diturunkan. Sejauh ini pihaknya sudah bertemu dengan Menteri Sosial dan Komisi VIII DPR RI.

“Mau saya dana ini diturunkan sebelum puasa. Namun kita harus maklumi bukan hanya memikirkan kita seorang diri,” kata La Umar.

Ia mengimbau kepada warga untuk tidak memberi peluang kepada oknum-oknum dan lembaga yang tidak memiliki legalitas. Karena hanya LSM SARA yang telah diberikan kepercayaan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat terkait bantuan dana tersebut.

“Pemerintah daerah dan Pemerintah Pusat telah mempercayakan terhadap satu LSM saja yaitu LSM Sara dibahwah kepemimpinan saya,” kata La Umar.

Dokumen-dokumen baik surat pansus maupun rekomendasi gubernur telah diantar ke Jakarta. Tanda terimanya telah dipegang oleh LSM SARA. Untuk beberapa waktu kedepan akan ada kunjungan kerja anggota Komisi VIII bersama kementerian terkait untuk melihat kantung-kantung pengungsi di Sulawesi Tenggara.

Di lokasi yang sama Ratno Umar salah satu Ketua LSM sayap dari SARA menekankan, setiap kepala desa untuk mempertanyakan legal standing dari LSM yang menjual nama-nama kepengurusan. Sehingga kedepan tidak terjadi gejolak ketika penerimaan berjalan.

“Karena hari ini masyarakat belum pada ribut. Ketika sudah terjadi penyaluran, masyarakat akan berbondong-bondong akan datang ke bank dengan mempertanyakan haknya karena mungkin sebelumnya pernah membantu satu, dua rupiah,” kata Ratno Umar. (tribunbuton.com)

Visited 1 times, 1 visit(s) today