Pelpiut : Amirul
BATAUGA, BP-Akibat tidak dapat menampung air hujan yang turun hampir sepekan terakhir, tanggul penahan air di lingkungan Mambulu, Kelurahan Jaya Bakti, Kecamatan Sampolawa, jebol sehingga material batuan yang terhempas ikut terbawa kuatnya arus air bercampur lumpur itu membuat salah satu kios milik warga rusak berat.
Bukan hanya itu, material batuan berserta lumpur yang terhampar di jalan poros Batauga-Sampolawa itu membuat akses lalu lintas terputus sementara. Kapolsek Sampolawa, Iptu Muh Saad B Ssos mengatakan banjir bandang yang terjadi di lingkungan Mambulu, Kecamatan Sampolawa akibat dari jebolnya tanggul yang berlokasi antara desa Todombulu dan SMA.
Berdasarkan pantuan Polsek Sampolawa, kejadian yang terjadi pada
pukul 13:00 wita itu bukan dikatagorikan banjir melainkan air yang turun dari ketinggian akibat hujan yang tak kunjung berhenti selama sepekan terakhir tak mampu tertampung didalam tanggul, akibatnya air meluap hingga menjebolkan tanggul.
“Itu bukan banjir sebenanrnya, hanya jebol saja penahannya. Jadi air yang tertampug ditodombulu itu terampung disitu karena tidak mampu menahan airnya,” tutur Iptu Muh Saat saat di konfirmasi melalui telpon selulernya, Minggu (11/6).
Lanjutnya, karena posisi kios tepat dijalur air maka kios itu ikut terkena material batuan dan lumpur. “Kalau data yang kami terima ini hanya kios saja. Penyebapnya ini karena dikena material batu yang turun sama air,” tambahnya.
Sampai saat ini, hujan masih terus mengguyur Buton Selatan. Sejumlah titik seperti kelurahan Masiri dan wilayah lainnya dikabarkan tergenang akibat disungai-sungai kecil di Busel meluap. “Kalau potensi banjir berikutnya belum ada. Muda-mudahan jangan karena sampai sekarang ini masih banjir terus. Kayaknya semua busel ini kena ini. Saya bersama anggota mau keluar pantau lagi ini. Rencananya samapi di Gunung sejuk kita lakukan pemantauan,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak polsek Sampolawa belum menerima data resmi terkait jumlah kerusakan maupun korban jiwa akibat dari kejadian tersebut. Namun beberapa waktu lalu sejumlah rumah dan sekolah di Desa Todombulu terendam banjir.
Sebelumnya, Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat mengaku bahwa peristiwa banjir di Sampolawa erat kaitannya dengan hutan gundul akibat dirambah oleh oknum tak bertanggungjawab. Pohon jati yang berfungsi sebagai serapan air kini tak berfungsi lagi sebagai mana mestinya.
“Kalau penyebapnya karena hutan gundul itu saya belum melihat ada banjir disana, karena kejadian ini semacam air lewat saja. Sama dengan di polsek ini. Gorong-gorong sudah mulai penuh. Soalnya drenase disini rata-rata sudah rusak,” ucapnya.(*)
Ketgam : Kondisi banjir bandang di Lingkungan Mambulu, Kecamatan Sampolawa, Buton Selatan