Peliput: Duriani
WAKATOBI, BP – Pelaksanaan Festival Pulau Tomia (FPT) 28 – 30 Juni 2017 lalu dimanfaatkan Kepala Dinas (kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Wakatobi, La Ode Boa, untuk menyambangi seluruh sekolah di pulau yang dikenal memiliki sejumlah obyek wisata itu.
La Ode Boa mengungkapkan moment FPT yang bertepatan dengan libur panjang nasional bukan menjadi penghalang untuk membangun komunikasi dan silaturrahmi dengan unit kerja dibawah naungannya. Moment FPT yang masih kental dengan suasana lebaran idul fitri, juga dimanfaatkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) sehingga jika ditemukan persoalan sekecil apa pun langsung teratasi.
“Tak ada libur kerja dalam pikiran saya. Itulah sebabnya kegiatan FPT saya gunakan untuk melakukan monitoring dan evaluasi di 45 sekolah di pulauTomia meliputi TK 18 buah, SD 20 buah dan SMP 7 buah. Apalagi masih suasana lebaran sehingga bisa juga menjadi ajang silaturrahmi,” ungkap La Ode Boa, di Wangi-Wangi Senin beberapa waktu lalu
Kata La Ode Boa, blusukan yang dilakukan itu memiliki tujuan jangka panjang sehingga apa yang menjadi cita-cita pemerintah dalam hal dunia pendidikan bisa terwujud.
“Tujuan dan sasaran blusukan itu yakni mengevaluasi kinerja Kepala Sekolah dalam menerapkan prinsip Good Governance di bidang Pendidikan. Mendata secara langsung kondisi gedung yang ada pada setiap satuan pendidikan. Mengevaluasi secara langsung penerapan program Adiwiyata dan Sejolah Sehat. Memantau secara langsung ketersediaan media pendidikan, koleksi perpustakaan, dan ketertiban administrasi setiap institusi pendidikan. Serta berhalal bihalal dan bersilaturahmi dengan semua guru dan tenaga pendidikan se Pulau Tomia pasca lebaran Idul Fitri.
Menurut La Ode Boa, mendekatkan diri dengan unit kerja dibawah naungannya sangat penting. Sehingga seluruh perencanaan bisa terkoneksi dengan visi misi daerah dan nasional pada umumnya. “Pada prinsipnya, kalau kita salah membuat perencanaan maka sesungguhnya kita telah merencanakan sebuah kesalahan. Itulah sebabnya, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bertolak dari fakta di lapangan bukan perencanaan yang hanya dirancang di atas meja,” ucapnya.
Hasil blusukan itu sangat penting lanjut La Ode Boa untuk menjadi dasar perencanaan yang bertolak dari fakta lapangan demi pembangunan pendidikan di tahun-tahun berikutnya. Selanjutnya, agar hasil blusukan dan monev di 45 sekolah itu diketahui secara kolektif oleh semua pelaku pendidikan maka perlu ada rapat kolektif. “Dan saat itu pula kita lakukan rapat bersama bertema Refleksi Pendidikan se Pulau Tomia yang dihadiri oleh Bupati Wakatobi, Ketua DPRD, Perwira Penghubung, Camat Tomia Timur serta 349 orang kepala sekolah dan guru,” ujarnya.
La Ode Boa menambahkan dalam rapat bersama yang dihadiri Bupati ditekankan beberapa hal penting yang harus dilaksanakan para kepala sekolah. “Dalam rapat bersama saat itu, Pak Bupati dalam sambutannya menekankan lima hal yang perlu diperhatikan para kasek dan guru kedisiplinan mengajar, penguasaan IT, pengelolaan dana BOS secara transparan dan akuntabel, memupuk persatuan dan kekompakan, serta guru hendaknya menjadi corong pembangunan di tengah masyarakat,” cerita La Ode Boa mengutip pesan Bupati Wakatobi H Arhawi..
Untuk diketahui, saat pelaksanaan Festival Kepulauan Tukang Besi di Binongko beberapa bulan lalu, La Ode Boa juga melakukan hal sama. Dalam blusukannya itu, La Ode Boa selalu didampingi beberapa kepala bidang dan kepala seksi serta koordinator pengawas dan kepala UPTD Dikbud.