Peliput : Amirul
BATAUGA,BP – Sejak zaman dahulu krisis air bersih telah menjadi ancaman tersendiri bagi kehidupan masyarakat Lapandewa. Kini dengan diresmikan prasarana air minum dan Sambungan (SR) oleh Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat di Dusun Sempa-Sempa kini Lapandewa yang merupakan wilayah tertandus di Busel telah bebas dari kriris air minum.
Kegiatan peresmian itu di hadiri Kasatker PSPAM Provinsi Sultra, Firman Aksara ST, Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan Balai Wilayah Sungai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Propinsi Sultra Annur Ramadhani A, Plt Dirut PDAM Busel Thamrin Tamim, Muspika, SKPD serta tokoh-tokoh masyarakat.
Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat mengatakan kegiatan ini tidak terlepas dari pemimpin Busel sebelumnya yakni Dr Ir H Ilah Ladamay yang telah menganggarkan pembangunan konstruksi sambungan rumah ditahun 2016 lalu.
“Alhamdulilah masyarakat Lapandewa sudah bisa menikmati air minum, semoga apa yang telah dilakukan Dr Ir H Ilah Ladamay menjadi doa bagi masyarakat yang menikmati, beliau dimudahkan urusannya dan diberi umur panjang,” ucap Agus Feisal, di depan Baruga Sempa-sempa Lapandewa, Sabtu (21/10)
Lanjutnya, ia tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Plt Dirut PDAM Thamrin berserta jajarannya yang telah berusaha keras dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehingga jaringan sambungan rumah di Sampolawa dan Lapandewa bisa berjalan sesuai harapan
Kat dia, layanan air bersih di Kecamatan Sampolawa dan Lapandewa ini akan berjalan secara berkelanjutan, yakni setiap kelompok desa akan dilayani air perdua hari. Dimulai dari Desa Windu Makmur, Gerak Makmur Kecamatan Sampolawa, kemudian Desa Lapandewa, Lapandewa jaya, Lapandewa Kaindea, selanjutnya Desa Gaya Baru, Burangasi Rumbia dan Burangasi
“Sampai diakhir tahun metode layanan itu akan diterapkan, untuk menjaga kontinunitas layanan maka ditahun 2018 pemerintah Kabupaten Buton Selatan akan menambah biaya operasional ke PDAM,” tukasnya
Plt PDAM Busel Tharim Tamim, mengatakan untuk tahun ini ada 1500 sambungan rumah yang telah terpasang di dua kecamatan tersebut, dan di tahun 2018 mendatang, ia akan mengupayakan akan penambahan sambungan rumah (SR) hingga 2500
“Perencanaan kita ditahun 2018, akan terpasang 2500 SR di seluruh Buton Selatan. Ini adalah sinkronisasi program pusat dan daerah. Sumber air bakunya diambil dari mata air Desa Gunung Sejuk, Kecamatan Lapandewa,” tukasnya
Sementara Sulaiman warga dusun Sempa-Sempa, Lapandewa merasa bahagia dengan adanya sarana dan prasarana air bersih ini. dia bercerita, sebelum hadirnya air bersih di Lapandewa, masyarakat menggunakan air tadah hujan yang disimpan dalam bak besar. Air tadah hujan itu digunakan secara bijak dimusim kemarau, jika habis maka biasanya masyarakat mengambil air bersih di Kecamatan Sampolawa melalui jalan laut
“Untuk air minum menggunakan air tadah hujan, harus bijak menggunakannya hingga masuk musim penghujan, sementara untuk mandi cuci kakus (MCK) menggunakan air sumur yang asing, yang lebih parah itu masyarakat Lapandewa bagian Burangasi dan sekitarnya karena agak jauh dari laut. Tetapi dengan hadirnya air bersih oleh pemerintah kami merasa sangat bersyukur karena air bersih adalah kebutuhan vital,” tandasnya. (*)

