Peliput: Gustam
BAUBAU, BP – Membangun suatu daerah mesti dimulai dari perkembangan suatu perekonomian. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau mempunyai strategi untuk membangun ekonomi berdasarkan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Keseriusan Pemkot Baubau meningkatkan SDM dibuktikan dengan digelarnya ceramah umum yang bertemakan strategi peningkatan SDM untuk mendukung pembangunan ekonomi menuju Kota Baubau yang maju, sejahtera dan mandiri, di Aula Kantor Walikota Baubau, rabu (17/01).
Kegiatan yang dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sejumlah perwakilan SKPD, Camat, Lurah, RT/RT, Mahasiswa, Pelajar ini, turut dihadiri Mantan Meteri Kelautan dan Perikanan RI Prof Dr Ir H Rokhmin Dahuri MS sebagai pembicara.
Dipadu Asisten I Pemkot Baubau La Ode Aswad, Prof Dr Ir H Rokhmin Dahuri MS menjelaskan, suatu daerah akan maju ketika SDMnya mampu mengelola Sumber Daya Alam (SDA).
“Negara yang SDA dan SDM kaya, itu akan semakin maju. Sehingga, menjadi perlu untuk kita meningkatkan SDM Kota Baubau ini. Karena, membangun Kota Baubau ini kuncinya adalah membangun SDMnya dulu,” jelasnya.
Untuk membangun SDM, lanjut Rokhmin Dahuri, perlu ada tantangan dan niat dalam diri pemimpin dan masyarakat untuk membangun daerahnya. Dijelaskannya, meningkatan perekonomian dimulai dari tingginya pendapatan penduduk dan kesenjangan sosial.
“Daerah akan maju, ketika pemimpin dan rakyatnya mempunyai tantangan untuk membangun daerahnya. Tentu hal itu akan berdampak pada pendapatan penduduk yang tinggi, indeks pembangunan manusia dan rendahnya kesenjangan kaya dan miskin,” paparnya.
Walikota
Baubau Dr H As Tamrin MH menambahkan, pengetahuan dalam membangun daerah mesti berjalan sejajar, dengan tidak mengesampingkan program kerja lainnya. “Pengetahuan harus mempunyai kesatuan yang sistematis dan berjalan pararel.
Pengetahuan itu juga bersifat universal, berlaku untuk semua pihak dengan kajian yang objektif,” jelas As Tamrin dalam sambutannya.
Orang nomor satu di Kota Baubau itu mencotohkan dengan kajian pembangunan berlandaskan falsafah Buton yakni Sara Patanguna. Dikatakannya, Sara Patangunan merupakan norma pandangan hidup masyarakat Buton dalam bermasyarakat.
“Kajian Sara Patanguna dijadikan sebagai pandangan hidup, barometer berkepribadian kita dalam bermasyarakat. Karena
Sara Patanguna digali dari nilai-nilai kemanusiaan yang tumbuh di dalam masyarakat Kesultanan Buton,” tandasnya. (*)

