Peliput: Arianto W
BAUBAU, BP – SMK Kesehatan gagal mengikuti seleksi Akreditasi. Pasalnya, telah terjadi beberapa kesalahan pengisian berkas persyaratan Akreditasi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala SMK Kesehatan, Muhammad Taufik SKm, saat dikonfirmasi Baubau Post, Kamis (10/11), mengatakan terdapat beberapa kendala pengisian berkas persyaratan keikut sertaan sekolah Akreditasi. Karena terjadi kesalah pahaman informasi antara pemerintah provinsi dengan sekolah-sekolah.
“Terdapat beberapa kendala terkait pengisian itu belum dijalankan karena kesalah pahaman informasi,” jelasnya.
Dikatakannya, pemerintah provinsi tidak menjalankan sosialisasi secara menyeluruh, sehingga beberapa sekolah pelosok tidak mengetahui informasinya secara ril.
“Koordinasi Dinas pendidikan selaku naungan sekolah tidak berjalan baik karena kurangnya sosialisasi,” ungkapnya.
Sebanyak 20 sekolah akan menjalani pemeriksaan bakal Akreditasi pada skala Provinsi Sultra. Akan tetapi tidak satupun, sekolah di Kota Baubau masuk dalam daftar peninjauan Akreditasi.
Karena masa aktif sekolah akan berakhir pada Desember 2018, maka pihak sekolah mengusulkan untuk perpanjangan masa aktif hingga tahun mendatang, sambil menunggu Akreditasi berikutnya.
“Karena tahun ini kami tidak di Akreditasi,maka kami meminta kebijakan pemerintah untuk memperpanjang sampai tahun depan,” katanya.
Lanjutnya, integritas sekolah akan terancam jatuh jika tidak ada peningkatan akreditas serta akan berdampak pada siswanya. Sebab, 40 persen persyaratan masuk perguruan tinggi ialah status Akreditasi sekolah.
“Kalau tidak terpenuhi maka sasaran ialah kuota siswa yang mendaftarkan diri ke perguruan tinggi,” tutupnya (#)

