Peliput: Gustam
BAUBAU, BP- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memperkirakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang terletak di daerah wakonti Kota Baubau akan penuh pada bulan Oktober mendatang.
Salah satu cara untuk meminimalisirnya adalah dengan pengelolaan sampah, yakni memilah sampah yang masih bisa didaur ulang. Langkah yang dimbail Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau adakah memaksimalkan peranan bank sampah.
Meski diakui lima bank sampah Pemkot Baubau saat ini tersebar di sejumlah kelurahan kurang efektif. Maka untuk mengefektifkannya, Pemkot Baubau turut menggandeng bank sampah swasta.
“Ada bank sampah, tapi bank sampah yang dibangun pemerintah kurang efektif. Totalnya itu ada sekitar lima atau enak bank sampah. Itu yang kita optimalkan, untuk menghindari jangan sampai full (TPA-red),” kata Kepala DLH Kota Baubau Muhamad Salim.
Dengan menggandeng bank swasta yang secara jumlah cukup banyak, M Salim yakin bisa mengurangi pasokan sampah Kota Baubau. Sembari pemkot mencari solusi pengantisipasian penuhnya TPA.
“Kalau bank sampah swasta itu banyak. Kita sudah kerjasama sekarang dengan mereka (bank sampah swasta-red). Itu dalam satu bulan, bank sampah bisa memuat empat kontener atau sekitar lima ton sampah botol menuman untuk dijual ke Surabaya,” tuturnya.
Dengan demikian, diharapkan mampu meminimalisir penuhnya TPA. Selain itu, DLH juga meminta masyatakat Kota Baubau untuk lebih jeli mengelola sampah. Yang masih bisa didaur ulang, agar dikelola dengan baik.
Untuk diketahui, per hari sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Baubau mencapai 80 ton, bahkan dapat mencapai 100 ton pada lebaran maupun pasca lebaran. Jumlah ini didominasi sampah rumah tangga mencapai 50 ton per hari.
Truk-truk pengangkut sampah mulai diantarkan setelah mengangkut sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang tersebar di beberapa titik di Kota Baubau mulai sekitar pukul 09.00 pagi hingga pukul 09.00 malam. Namun jika sebelum dan sesudah lebaran, eskavator yang mengatur sampah di TPA Wakonti dapat bekerja hingga subuh.
Terhitung 33 kali mobil truk sampah aktif keluar-masuk membuang sampah di TPA per hari. Semua sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah Kapal Pelni, hingga sampah medis dibuang di TPA wakonti.
Terdapat tiga zona yakni zona A, B dan C. Zona A dan zona B telah ditutup kembali menggunakan tanah. Sedangkan zona C, dengan luas mencapai 100×50 meter ini, aktif menampung sampah mulai tahun 2017, dan kini diperkirakan hampir penuh. (*)