F01.7 M Qowi

Masyarakat Pesisir Diimbau Waspada Gelombang Tinggi

BAUBAU,BP- Perairan Kota Baubau tengah berstatus waspada. Diperkirakan, sejak tanggal 08 – 12 Juni gelombang setinggi 2,5 meter mengitari perairan Kota Baubau.

“Perairan Baubau sampai Wakatobi berkisar 2,5 meter dengan status waspada,” Ungkap Kepala Sub Bagian Tata Usaha KUPP Baubau M Qowi melaui siaran persnya Minggu (09/06).

Dia mengimbau masyarakat area pesisir untuk mengurangi aktivitas di tengah laut melihat cuaca buruk dan gelombang tinggi. Kemudian pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada.

“Kami minta kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada,” ungkapnya.

Peringatan itu lanjut Qowi, tidak hanya berlaku untuk masyarakat pesisir saja. Namun berlaku juga kepada para penumpang agar memahami kondisi cuaca. “Bagi para penumpang agar memahami bila berada pada kondisi cuaca yang kurang baik dan jangan memaksa berangkat jika cuaca tidak bersahabat,” tambahnya.

Pihaknya memberikan saran keselamatan yang perlu dilakukan oleh operator pelayaran untuk selalu memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran. Diantaranya untuk perahu nelayan, berkecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter sedangkan kapal tongkang, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Selanjutnya untuk kapal ferry, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter dan untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo/pesiar, kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Untuk diketahui, perkiraan gelombang pada periode tersebut setinggi 2,5 meter dengan status waspada ada di beberapa wilayah perairan. Yakni Selat Malaka bagian Utara, Perairan Barat Pulau Simeulue, Perairan Padang, Selat Sunda bagian Utara, Perairan Selatan Pulau Sumba, Selat Sumba, Laut Sawu, Perairan Pulau Sawu, Perairan Kupang sampai Pulau Rote, Laut Timor Selatan NTT, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian Timur, Perairan Selatan Kalimantan, Perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian Selatan, Laut Sumbawa bagian Utara, Perairan Kepulauan Sabalana – Kepualauan Selayar, Teluk Bone bagian Selatan, Teluk Tolo, Perairan Selatan Kepuakauan Banggai – Kepualauan Sula.

Kemudian, Perairan Manui sampai Kendari, Perairan Bau Bau sampau Wakatobi, Perairan Selatan Ambon, Laut Banda, Laut Flores, Perairan Utara Flores, Perairan Kepulauan Sermata sampai Letti, Perairan Kepualauan Babar sampai Tanimbar, Perairan Kepualauan Kei – Kepualauan Aru, Perairan Barat Yos Sudarso, Perairan Amamapere sampai Agats, Perairan Fak Fak sampai Kaimana, Laut Seram bagian Timur, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Perairan Utara Jayapura sampai Sarmi, Samudera Pasifik Utara Papua Barat hingga Papua.

Sedangkan untuk yang ketinggian gelombang 2,5 hingga 4 meter dengan status berbahaya ada di wilayah perairan Sabang, Perairan Barat Aceh, Perairan Barat Kepulauan Nias sampai Kepualauan Mentawai, Perairan Enggano sanpai Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten sampai Pulau Sumbawa, Selat Bali sampai Selat Lombok sampai Selat Alas bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa Barat hingga NTT, Laut Arafuru. Sementara itu, tinggi gelombang sebesar 4 hingga 6 meter dengan status sangat berbahaya ada di perairan Samudera Hindia Selatan Banten.

Peliput: Asmaddin

Visited 2 times, 1 visit(s) today