Peliput : Amirul
BATAUGA, BP- Pemerintah Buton Selatan (Busel) terus prioritaskan pembangunan perumahan nelayan melalui bantuan pemerintah pusat. Itu dilakukan sejak tahun 2017 lalu yang mana dengan bantuan Kementerian PUPR sebesar Rp 8,2 miliar telah terbangun rumah nelayan sebanyak 50 unit di Desa Bahari Kecamatan Sampolawa dan telah dihuni. Sementara tahun 2018, melaui anggaran pusat Rp 5,7 miliar, 46 unit perumahan nelayan di desa Bola dibangun dan diresmikan.
Saat ini perumahan nelayan itu tinggal menunggu sejumlah fasilitas pendukung yang akan dianggarkan ditahun 2019 melalui APBD Busel. Pembangunan perumahan nelayan tidak berhenti di dua lokasi itu, Pemerintah Kabupaten Buton Selatan (Pemkab Busel) melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman pada tahun 2019 ini, telah mengusulkan pembangunan nelayan, lanjutan yang ditargetkan akan dibangun di Desa Wandawula Kecamatan Siompu dan Desa Kaofe Kecamatan Kadatua.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Busel DR Sunaryo Mulyo mengatakan usulan dua lokasi itu yakni Desa Wandawula dan Desa Kaofe masing-masing dibangun 50 unit. Saat ini tinggal diproses pengerjaan dan pengawalan realisasinya.
“Mudah-mudahan bisa terkafer tahun 2019 ini, kita mohon didoakan,” kata Sunaryo Mulyo saat ditemui beberapa waktu lalu.
Dikatakan, pembangunan rumah nelayan di Desa Bola merupakan gelombang kedua, setelah 50 unit di Desa Bahari Kecamatan Sampolawa yang dibangun melalui program Kementerian PU dan Perumahan Rakyat.
“Rumah khusus nelayan di Buton Selatan ini merupakan program peningkatan kesejahtraan nelayan. Juga dalam rangka menunjang program Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT), sehingga sektor OPD fokus mendukung program SKPT tersebut,” ucapnya.
Sunaryo berharap, perumahan nelayan yang telah terbangun ini amampu menjadi kawasan sentra-sentra nelayan. Kedepannya tinggal Pemda melengkapinya dengan fasilitas dan sarana pendukung lainnya seperti, tambatan perahu, dermaga dan lainnya.
“Ini awal, kedepan pemerintah daerah harus memperjuangkan lagi untuk sarana dan fasilitas pendukungnya, sehingga menjadi kawasan sentra nelayan. Hal ini akan mengenjot nilai ekonomi masyarakat nelayan dan berimbas kepada hal lainnya dan membangun Buton Selatan yang berdaya saing,” jelasnya.
Perumahan khusus nelayan ini bisa menjadi icon dimasing-masing desa di Busel. Selain itu manfaat perumahan nelayan ini merupakan bantuan stimulan untuk mendorong para nelayan memiliki rumah yang layak huni.
“Program perumahan ini juga untuk mencegah mengurangi pemukiman kumuh. Sebab pada biasanya rumah nelayan identik dengan kekumuhan dan padat. Satu rumah kadang dihuni dua hingga tiga bahkan lebih kepala keluarga,” tuturnya.
Ditambahkannya, pembangunan perumahan nelayan di Busel dapat terus berlanjut kedepannya. (*)