Peliput: Darson
BURANGA, BP – Pihak manajemen perusahaan Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) berencana bakal memindahkan kapal ferry Bahteramas 500 GTR ke pelabuhan Kamaru (Buton)-Wanci (Wakatobi). Kapal yang berkapasitas 32 roda empat itu selama ini beroperasi di pelabuhan penyeberangan Labuan (Buton Utara)- Amolengo (Konawe Selatan), tak bisa menutupi biaya operasionalnya sendiri.
Dengan alasan tersebut, pihak ASDP akan menggantikannya dengan kapal yang lebih sedikit kapasitasnya, yang hanya sekitar 20 unit mobil. Hal itu, disesuaikan dengan kondisi tarif penyeberangan yang dianggap sangat murah di pelabuhan Labuan-Amolengo.
Rencana dari ASDP itu, dibeberkan oleh kepala Dinas Perhubungan Butur La Ode Muh Hanafi, kemarin ketika ditemui di ruang kerjanya.
“Kebetulan suda ada konfirmasinya melalui SMS dari pihak ASDP bahwa alasannya mereka pergeseran kapal ferry rute Amolengo-Labuan akan menjadi lintas penyebrangan komersil, sementara kapal Bahteramas 500 GTR itu biaya operasional tidak dapat menutupi dengan tarif yang ada pada lintasan tersebut,”katanya.
Meskipun demikian, dirinya menghimbau kepada masyarakat pengguna penyeberangan Labuan-Amolengo untuk tidak perlu resah. Sebabnya, ujar pejabat yang baru 3 hari dilantik ini, karena adanya kapal pengganti, tentunya juga tidak mengecewakan walupun kapasitasnya hanya 20 unit roda empat, tapi waktu jelajah yang sama.”Kan ada penggantinya, waktu tempuh juga sama, hanya kapasitasnya turun,” pungkasnya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan usaha komunikasi dengan kementerian perhubungan agar kapal yang beroperasi itu tidak dialihkan dulu.
” Kami sudah mengadakan rapat bersama teman-teman perhubungan dan tentunya kita akan menyurat bermohon ke kementerian melalui Gubernur tentunya dan pihak ASDP untuk menjawab keluhan masyarakat agar tidak dialihkan,”akunya.
Kalaupun, seandainya pihak kementerian perhubungan tetap pada pendirian terkait biaya operasional, maka sudah tentu pengalihan itu tak bisa terhindarkan.”Prinsipnya dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Perhubungan tindak tinggal diam, artinya dengan adanya peralihan itu akan dipertanyakan. Saya tetap lacak, walaupun massa tugas saya baru saja dilantik, tetap berkoordinasi. Mungkin masih ada pertimbangan lain pihak ASDP agar tidak mengalihkan feri Labuan-Amolengo,”harapnya.(***)

