BAUBAU,BP- Komunitas Home Education based on Akhlaq and Talents (HEbAT) Baubau di penghujung tahun 2019 kembali menggelar seminar dan work shop. Kegiatan yang dipusatkan di salah satu resto di Kota Baubau menghadirkan Ust. Harry Santosa Integrator Konsep Fitrah Based Education.
Dalam uraiannya, Ust Harry Santosa mengatakan keluarga yang kuat dalam kehidupan harus memiliki visi msi yang kuat. Apalagi, dalam membangun pendidikan keluarga secara mandidri dan kuat.
“Gak punya misi dalam keluarga ibarat kapal terbang tanpa tujuan dan rute penerbangan. Melayang layang di udara menunggu bahan bakar habis lalu terhempas ke bumi atau mendarat di KUA terdekat,”katanya.
Selain itu, kata Harri Santosa, membangun misi dalam keluarga menjadi penting adanya. Pasalnya, dalam misi yang jelas dalam satu keluarga akan memberikan patron dan kolaborasi anatara ayah bunda dalam menjalankan visi keluarga.
“Menjadi penting adanya menjalankan misi keluarga karena akan menjadikan pantron membawa kelangsungan keluarga menghasilkan yang terbaik,”katanya.
Sementara itu, ketua panitia Bunda Asriatin mengatakan, kegiatan work shop ini menjadi sangat penting bagi peserta untuk menentukan kearah mana keluaraga.
“Harapan kita semua peserta dapat menimbah ilmu bagaimana menjalankan misi dalam membersamai kehidupan secara terencana,”katnya.
Sementara itu, Korwil HEbAT Sulawesi dan Maluku, Bunda Rahmaniar Azi mengaku peserta work shop sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Apalagi, dalam menyampaikan materi Ust Harri Santosa secara mudah dan sistematis sehingga bisa dipahami semua peserta work shop.
“Saya berharap dengan kegiatan ini semua peserta bisa mengambil manfaat sehingga, dalam dalam merancang misi keluarga akan menambah khasana membersamai keluarga menuju kepentingan yang lebih besar,”katanya.
Sebelum memasuki kegiatan work shop, sejumlah peserta yag terdiri ayah bunda menyempatkan diri untuk mengikuti coucing family. Dan hasilnya, banyak keluaraga baru mengerti bagaimana menyusun misi bersama.
Untuk diketahui, Komnunitas HEbAT menjalankan konsep pendidikan berbasis potensi ini ada pada keluarga dan jaringan komunitas, baik untuk pemagangan, keteladanan maupun kemandirian.
Laporan: Hasrin Ilmi
Â