Peliput: Darson

BURANGA, BP – Pengalihan kapal Feri KMP Bahteramas II yang sebelumnya melayani penyeberangan rute Amolengo (Konawe Selatan-Labuan (Buton Utara), namun dipindahkan ke penyeberangan rute Kamaru-Wakatobi oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sultra mendapat sorotan dari anggota dewan Buton Utara (Butur).
Sekretaris Komisi III Rahman SKM mengatakan, apa yang dilakukan Dishub Sultra tersebut, telah menyakiti hati masyarakat pengguna penyeberangan laut itu.
“Harusnya pengalihan itu tidak dilakukan. Kenapa, karena sepengetahuan saya KMP Bahteramas II itu peruntukannya satu paket dengan pembangunan dermaga Amolengo-Labuan dari Kementerian Perhubungan. Olehnya itu, saya meminta Dinas Perhubungan Sultra segera menjelaskan hal itu ke publik,” tegas Rahman, ketika ditemui di Ereke, kemarin.
Menurut politisi PKB ini, alasan dipindahkannya kapal tersebut karena sudah tidak lagi mendapat subsidi dari pemerintah pusat di tahun 2017 ini, Rahman menilai mestinya tidak serta merta langsung melakukan pengalihan sesuka hati.
Tambah pria yang juga menjabat ketua KNPI Butur ini, mengingat kondisi penyeberangan rute Amolengo-Labuan sangat memerlukan armada kapal yang besar karena melayani sejumlah Kabupaten yang ada. Harusnya, untuk penyeberangan rute Amolengo-Labuan justru sudah harus ditambah armada kapalnya.
Bukannya melakukan itu, Dinas Perhubungan Sultra justru melakukan gerakan lain dengan mengalihkan KMP Bahteramas peruntukan penyeberangan Amolengo-Labuan dan menggantinya dengan KMP Ariwangan yang notabenenya kapasitasnya lebih kecil.
“Sehingga saya tidak bisa bayangkan bagaimana jadinya nanti ini, sebab selama ini sedangkan kapal Bahteramas yang besar dengan muatan yang banyak, mobil itu masi antrian-antrian panjang setiap harinya. Karena, jujur saja penyeberangan ini dibutuhkan banyak masyarakat yang ada di banyak kabupaten, yakni Butur, Muna, Buton, Buteng, Bau-Bau, dan Busel,” pungkas dia.
Sehingga hemat Rahman, sangat tidak adil kalau dialihkan hanya untuk melayani antar satu kabupaten saja peruntukannya.
Senada dengan Rahman, masyarakat Butur yang biasa menggunakan penyeberangan tersebut untuk menuju Kendari, Doni ikut menyesalkan tindakan dari Dishub tersebut. Pasalnya, ujar dia kapal yang sebelumnya sangat besar kapasitasnya satu kali trip saja masih tidak bisa menampung mobil, apalagi yang notabenenya diganti dengan kapal dengan kapasitas lebih kecil.
“Kapal masih besar muatannya saja kita masih mengantri panjang, kadang tidak muat harus tunggu trip berikutnya. Apalagi dikasih yang lebih kecil. Makanya saya heran juga, kenapa Dishub Sultra tega mengalihkan kapal Bahteramas ke rute lainn,”heran dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal Ferri penyeberangan rute Amolengo-Labuan penghubung Kabupaten Konawe Selatan dan Buton Utara (Butur) resmi berganti.
Untuk rute tersebut sebelumnya menggunakan KMP Bahteramas II. Kapal ini memiliki kapasitas dapat menampung 33 mobil satu kali beroperasi itu. Sementara, untuk kapal penyeberangan yang saat ini digunakan adalah KMP Ariwangan dengan kapasitas lebih kecil dimana hanya mampu menampung 20 kendaraan roda empat. (*)

Visited 2 times, 1 visit(s) today