– 17 Januari Akan Diserahkan Secara Resmi

Peliput: Duriani Editor : Hasrin Ilmi

WAKATOBI, BP – Kekosongan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC-PDIP) Kabupaten Wakatobi akan terisi dalam waktu dekat. Ketua Umum (Ketum) PDIP telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Ketua DPC-PDIP Kabupaten Wakatobi yang baru.

Demikian diungkapkan, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua, akhir pekan lalu.

Dikatakan, SK untuk Ketua DPC-PDIP Kabupaten Wakatobi sudah diperlihatkan saat masih di Jakarta beberapa waktu lalu. Namun, disarankan untuk dibawah ke Kendari agar saya serahkan secara resmi.

“Insya Allah Tanggal 17 Januari ini saya serahkan ke DPC-PDIP Wakatobi,”kata Hugua.

Ditanyai tentang eksistensi PDIP di Wakatobi kedepan terkait munculnya SK Ketua DPC yang baru, Hugua, merasa optimis jika ketua DPC-PDIP yang baru akan menjadikan PDIP di Wakatobi lebih besar dan dikenal masyarakat. Pasalnya, PDIP merupakan partai yang memiliki idiologi dan modern dimana berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Saya berharap PDIP Wakatobi dengan Ketua DPC yang baru yakni Pak Haliana, akan bangkit sebangkit-bangkitnya. PDIP kan adalah partai yang punya idiologi, modern dan berjuang untuk rakyat Indonesia,” ujar Hugua dengan rasa optimisnya.

Terkait posisi mantan Ketua DPC-PDIP Wakatobi yang telah dinonaktifkan beberapa bulan lalu, Hugua, mengatakan jika mantan Ketua DPC tetap menjadi bagian dari PDIP. “Pak Ali, mantan Ketua DPC-PDIP Wakatobi tetap menjadi bagian dari PDIP namun sebagai kader PDIP biasa,” katanya.

Begitu pula dengan riak-riak beberapa waktu terakhir ini jika mantan Ketua DPC-PDIP Wakatobi dan CS akan di PAW, Hugua, menjelaskan jika PDIP memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

“Saya bilang bahwa semua bisa saja terjadi karena yang menentukkan adalah struktur. Parpol itu distruktur intinya. Kalau struktur menginginkan terjadi, kenapa tidak,” ungkap Hugua.

Menurut Hugua, eksistensi seorang politisi berada dilembaga seperti DPRD atau kepala pemerintahan karena penugasan dari partai. Kalau partai menghendaki maka boleh saja terjadi.

“Kesalahan itu kan normal, tapi yang utama di PDIP ini bagi saya adalah niat. Kalau niat mau ingin membesarkan PDIP karena membesarkan PDIP adalah membesarkan bangsa maka niat itu pasti tercapai. Tapi jika sebaliknya hanya pribadi kita yang kita pertimbangkan dan partai harus mengukuti kehendak diri kita pasti partai tidak mampu,” timpal Hugua.

Hugua, menambahkan jika partai hanya fasilitas untuk mensejahterakan rakyat. “Kita di partai itu hanya mengabdi untuk kesejahteraan rakyat. Artinya, diri kita harus kita korbankan untuk kepentingan partai dan Negara. Dan yang menjadi target kita adalah kembali memenangkan Pilcaleg 2019 di Kabupaten Wakatobi. Terkait istilah mbalelo, itu adalah sikap dan selera pribadi-pribadi,” tukasnya. (***)

Visited 3 times, 1 visit(s) today