Peliput: Asmaddin
BAUBAU, BP – Tentu dengan meningkatnya angka kehamilan di Kota Baubau berimbas pada ledakan besar jumlah angka kelahiran atau biasa disebut ‘Baby Boom’ nantinya pasca pandemi. Sehingga membuat Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Baubau berupaya menekannya dengan cara sosialisasi ke masyarakat.
Kebijakan untuk tetap dirumah, melakukan pekerjaan dan aktifitas dirumah menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kehamilan sampai sekitar 20 persen di Baubau.
Begitupun juga data Nasional, hampir seluruh daerah menyodorkan data kenaikan angka kehamilan ke BKKBN pusat. Bahkan, terdapat penurunan jumlah pelayanan KB secara nasional dari masing-masing jenis alat obat kontrasepsi.
Dilansir dari Editorial Media Indonesia, laju pertumbuhan penduduk secara Nasional 1,49 persen sehingga membuat penduduk bertambah 4,5 juta orang setiap tahun. Pertambahan itu sejumlah penduduk satu negara Singapura.
Kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo, rata-rata penggunaan alat kontrasepsi dari Februari hingga Maret secara nasional menurun sebanyak 40 persen. Di daerah tertentu, seperti Banten dan Sulawesi Barat, angkanya mencapai 50 persen. Sebut saja di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, selama masa pandemi covid-19 terdapat 1.946 kehamilan atau ada pertambahan 67 kehamilan dari tahun sebelumnya.
Bukan mustahil jumlah pertambahan penduduk sembilan bulan mendatang melebihi 4,5 juta jiwa. Seakan tekad pemerintah menekan laju pertumbuhan sampai pada 1,1 persen itu serasa tidak mungkin apalagi ditengah pandemi covid-19 saat ini.
Namun, berbeda di Kota Baubau, upayah mencegah meningkatnya baby boom sudah mulai diambil. Dengan melakukan evaluasi pendataan pengguna KB dan sosialisasi kepada masyarakat menjadi cara BKKBN Baubau mencegah lonjakan angka itu.
“Saya sampaikan ke Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) kami bejerjasama dengan Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) untuk turun menjemput bola melakukan pendataan masa pemakaian peserta kb, pendataannya by name by adress, kemudian dilakukan pelayanan semua,” kata Kepala BKKBN Baubau Suarma Wati ditemui belum lama ini dikantornya.
“Begitu juga untuk Petugas Lapangan Kaluarga Berencana (PLKB) agar melakukan sosialisasi kepada kader-kadernya disetiap rt untuk melakukan sosialisasi,” tambahnya.
Selain melakukan sosialisasi dan edukasi soal penggunaan KB, lanjutnya, PLKB tadi juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait virus corona yang tengah merebak saat ini.
Tak sampai disitu, ruang juga diberikan melalui daring, masyarakat diberikan sosialisasi soal pentingnya penggunaan kb melalui online dengan valid.
Upaya sosialisasi tadi memang sudah ditekankan oleh BKKBN pusat untuk segera lakukan sosialisasi dengan menggerakan semua petugas lapangan dengan menekan fakta kenaikan angka kehamilan tersebut.
Meski begitu, tentu upaya itu memiliki kendala yang dirasakan petugas lapangan, apalagi saat pandemi melanda juga Kota Baubau membuat rasa was-was saat mendatangi rumah-rumah warga.
“Tentu kami juga memiliki kendalanya, petugas lapangan kami juga takut mengunjungi rumah-rumah masyarakat saat pandemi ini. Namun kita upayakan untuk kerja maksimal dan saya coba setiap hari Senin evaluasi terus hasil kinerja mereka,” tutup Suarma Wati.(**)