– Berlangsung Lancar dan Kondusif
Peliput: Anton Editor : Hasrin Ilmi
LABUNGKARI, BP – Debat publik kandidat calon Bupati (Cabup) dan calon Wakil Bupati (Cawabup) Buton Tengah (Buteng) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buteng Minggu (29/01) berjalan lancar dan kondusif. Namun di sayangkan calon Bupati pasangan nomor urut 01, Samahuddin tidak hadir karena masih dalam kondisi sakit sehingga hanya diwakili Calon Wakil Bupati, La Ntau.
Acara debat tersebut disamping merupakan salah satu ketentuan peraturan perundang-undangan dalam Pilkada, juga diharapkan agar semua elemen masyarakat dapat mengetahui dan memahami rencana program kerja setiap pasangan calon, sehingga masyarakat dalam menentukan hak pilihnya benar-benar berdasarkan atas program kerja yang ditawarkan oleh para paslon.
Para undangan yang menghadiri acara debat tersebut diantaranya Pj Bupati Buteng Drs H La Ode Ali Akbar MSi, Ketua DPRD Buteng Adam SAg, Sekda Buteng Drs H La Ode Hasimin MM, Kapolres Baubau AKBP Suryo Aji SIK, Dandim 1413 Buton Letkol Arh Rudi Ragil.SP SSos MSi, Ketua KPUD Aminuddin, Ketua Panwaslu Helius Udaya SPd MA, para pimpinan SKPD, serta unsur terkait lainnya.
Debat publik tersebut dipandu oleh Prof Dr Eka Suaib sebagai moderator para panelis/tim ahli debat yakni Prof DR H La Sara, Prof Dr Sumbangan Badja, Pendais Haq SAg MSos, Ghazali Ibrahim SP, Muliadi Mau SSOs MSi.
Paslon nomor urut 01 yang berakronim ‘Samatau’ pada prosesi debat publik tersebut hanya diwakili oleh Calon Wakil Bupati La Ntau. Sedangkan Paslon nomor urut 02 yang memakai akronim ‘Beramal Saleh’ Ir H Abdul Mansur Amila MTP dan Saleh Ganiru SAg keduanya turut hadir.
Eka Suaib membuka kegiatan debat kandidat dengan dengan tema yang intinya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan untuk kemajuan daerah Kabupaten Buton Tengah.
“Debat pada pagi hari ini akan mengangkat tema meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pelayanan publik, memajukan daerah, menyelesaikan persoalan daerah, menserasikan pelaksanaan pembangunan di Buton Tengah, memperkokoh negara kesatuan Republik Indonesia, anti Narkoba, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” tuturnya.
Paslon nomor urut 01 yang hanya diwakili oleh Calon Wakil Bupati La Ntau saat menjabarkan visi misinya mengungkapkan, mereka berpikiran agar Buton Tengah harus berubah kearah yang lebih baik.
“Kami paslon ‘Samatau’ berpikiran bahwa Buton Tengah itu harus berubah kearah yang lebih baik, mewujudkan pembangunan berbasis pengembangan potensi wilayah menuju Kabupaten Buton Tengah yang ‘Berkah’, yaitu bersih, sejahtera, produktif, agamis, dan harmonis,” ungkapnya.
Sementara itu calon Bupati nomor urut 2 Ir H Abdul Mansur Amila MTP saat menyampaikan visi misinya menjabarkan, bila mereka diberikan kepercayaan dan terpilih menjadi pemimpin Buton Tengah kedepan maka mereka siap mewujudkan visi menuju masyarakat Buton Tengah yang berdaulat, bertakwa, mandiri, berbudaya dan sejahtera.
“Insya Allah kalau kami pasangan ‘Beramal Saleh’ bisa terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buton Tengah periode 2017-2022 maka visi kami akan mewujudkan Kabupaten Buton Tengah menjadi masyarakat yang berdaulat, bertakwa, mandiri, berbudaya, dan sejahtera,”ungkapnya.
Disamping itu, kata Mansur Amila, pihaknya juga akan meningkatkan kualitas kehidupan beragama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, membangun perintahkan yang bersih dan bermutu, meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah di segala bidang, memantapkan pemanfaatan sumber daya alam untuk menciptakan kekuatan ekonomi dan daya dukung wilayah..
Sedangkan Calon Wakil Bupati nomor urut 02 Saleh Ganiru juga menjelaskan bahwa gaya ada dua kata kunci dari sebuah pelayanan prima, yakni infrastruktur dan penyelenggara.
“Kata kunci dari sebuah pelayanan prima hanya dua, infrastruktur dan penyelenggara, hari ini Kabupaten Buton Tengah belum memiliki infrastruktur pelayanan yang baik, dikarenakan kita memang baru dua tahun lebih mekar, sumber daya manusia sebagai penyelenggara juga masih serba terbatas, kedepan Insya Allah kami pasangan calon nomor urut 02 ‘Beramal Saleh’ akan melakukan penataan infrastruktur itu sendiri termasuk peningkatan sumber daya manusianya,”kantanya.
Unjtuk itu, kata Saleh Ganiru, kedepannya jika sudah dipercaya memimpin Buteg mendapingi Mansur Amila, maka kedepannya ingin melahirkan sebuah kebijakan yang tepat sasaran.
“Birokrasi pemerintahan yang kita lakukan harus kita kita kedepankan kompetensi, jangan seperti yang terjadi sekarang, ada guru yang menjadi kepala bidang di PU Bina Marga,” tandasnya. (*)

