F01.1 Aktifis Malige Marsin Moko saat aksi di depan kantor PLN Area Baubau Copy Aktifis Malige Marsin Moko saat aksi di depan kantor PLN Area Baubau

– Diduga Terlibat Dukung Salah Satu Pasangan Calon
Peliput : Gustam
BAUBAU,BP- Mahasiswa Buton Selatan (Busel) yang tergabung dalam Mahasiswa Lintas Gerakan (Malige) senin (30/01) mendatangi PLN Cabang Baubau. Kehadiran Malige ini meminta kepada pimpinan PLN Cabang Baubau untuk mencopot jabatan Kepala Ranting PLN Batauga Busel karena diduga terlibat mendukung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Busel.

Karman salah seorang peserta aksi dalam orasinya meminta pimpinan PLN Area Baubau untuk segera mecopot jabatan Kepala Ranting PLN Batauga, Darwis dari jabatannya. Pasalnya, diduga terlibat langsung dalam kampanye salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Busel. Keterlibatan, Darwis dianggap mencoreng demokrasi yang ada, karena diduga melanggar Peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2015 tentang pengawasan kampanye.

“Beberapa hari yang lalu Kepala Ranting PLN Batauga tertangkap kamera dengan memakai rambut palsu (wig) dan sedang mengikuti kampanye salah satu kandidat calon kepala daerah Busel nomor urut dua M Faisal. Hal itu telah mencoreng demokrasi di negara kita, karena berdasarkan Peraturan Bawaslu No. 10 Tahun 2015 tidak di perbolehkan pegawai BUMN untuk ikut serta dalam politik. Untuk itu kami menuntut agar Kepala Kantor PLN Area Baubau untuk segera menurunkan Kepala Kantor PLN Batauga dari jabatannya,” kata Karman.

Selain itu, peserta aksi juga mempertanyakan terkait pengakuan salah satu calon kandidat kepala daerah Busel M Faisal, yang mengklaim bahwa kantor PLN yang ada di Batauga didirikan atas permintaannya. Sedangkan menurut kajian Malige, hal tersebut tidak benar. Kantor PLN Batauga didirikan atas program pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Joko Widodo, bukan karenanya.

“Kami juga meminta agar PLN Area Baubau mempresur pengakuan salah satu calon kandidat kepala daerah Busel M Faisal, yang mengklaim bahwa kantor PLN yang ada di Batauga tersebut didirikan atas permintaannya,” paparnya.

Hal senada diungkapkan, Marsin Moko, langkah yang dilakukan oleh Kepala PLN Ranting Batauga mencoreng demokrasi yang ada. Pasalnya, sebagai perusahaan BUMN tidak dibenarkan bermain politik praktis.

“Jadi harus dievaluasi kalau perlu dicopot dari jabatannya karena sudah mencoreng nilai demokrasi di Buton Selatan,”katanya.

Aksi tersebut di tanggapi langsung oleh pihak PLN Area Baubau, dengan mengajak peserta aksi berdiskusi bersama terkait persoalan tersebut. Dalam diskusinya, Kepala Kantor PLN Area Baubau Muhamad Eryan Syahputra mengatakan, isu tersebut sudah di dengarnya beberapa hari yang lalu, dan pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk menindak lanjuti kebenaran isu tersebut.

Terkait tuntutan pemberhentian Kepala Ranting PLN Batauga, Darwis, pihak PLN mempunyai tahapan-tahapan tersendiri dalam menurunkan seseorang dari jabatannya, tidak langsung di berhentikan begitu saja. Sedangkan persoalan pengklaiman kantor PLN oleh salah satu kandidat kepala daerah Busel tersebut Eryan Syahputra menjelaskan bahwa, karena keterbatasan daya, sehingga dulu pihaknya menjalin kerjasama dengan Pemda Busel untuk pengadaan listrik di Busel, yakni pihak PLN menyediakan jaringan sedangkan Pemda Busel memfasilitasi mesinnya.

“Isu itu saya sudah dengar beberapa hari yang lau, kami pun sudah melakukan langkah-langkah mencaritau kebenaran isu tersebut, kalau persoalan pemberhentian Kepala Kantor PLN Batauga itu, kami punya langkah-langkah tersendiri, tidak langsung memberhentikan begitu saja, karena kalau berdasarkan foto dan video itu belum cukup, kami harus mencari tahu apakah nama Kepala Ranting PLN Batauga tersebut ada dalam daftar tim sukses atau tidak,”ungkapnya di hadapan mahasiswa.

Selain itu, kata Eryan Saputra, sebenarnya dulu pihaknya belum membangun kantor PLN di sana. Karena keterbatasan daya ada beberapa anggota DPR Busel yang datang meminta untuk pembuatan kantor PLN tersebut.

“Maka dibangunlah kantor PLN atas kerjasama antara kami PLN dengan Pemda Busel, untuk kami menyediakan jaringan dan Pemda Busel menyediakan mesinnya. Namun nanti seusai pilkada di Busel, kami akan selesaikan persoalan tersebut, dengan komunikasi yang baik terhadap kepala daerah Busel yang terpilih nanti,” kata Eryan Syahputra.

Peserta aksi La Ode Risky dalam menanggapi pernyataan Eryan yang mengatakan isu tersebut sudah di dengarnya dan tidak langsung memberhentikan Kepala Kantor PLN Batauga begitu saja, meminta kepada Eryan selaku Kepala Kantor PLN Area Baubau, jika oknum tersebut belum bisa di berhentikan, minimal di berikan surat teguran resmi dari kantor PLN Area Baubau.

“Kalau belum bisa di berhentikan, dengan alasan pihak PLN Area Baubau mempunyai langkah-langkah tersendiri, minimal pihak PLN Area Baubau melayangkan surat teguran secara resmi terhadap oknum tersebut,” kata La Ode Risky.

Hal tersebut di tanggapi Eryan Syahputra dengan mengatakan, surat tersebut sudah di buatnya, tinggal menunggu di kirim ke oknum tersebut.

“Surat itu sudah ada, tinggal akan di kirim ke oknum itu,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Ranting PLN Batauga, Darwis saat dikonfirmasi membantah tudingan mahasiswa tersebut. Pasalnya, dengan posisinya sebagai Kepala Ranting PLN Batauga tugasnya memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Sengaja hadir si sana karena ada permintaan lost strom dalam kegiatan kampanye tersebut. Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi, sebagai karyawan BUMN tahu posisi ,”singkatnya.(#)

Visited 1 times, 1 visit(s) today