F3.4 Wakil Bupati Muna Malik Ditu saat memimpin rapat pembentukan panitia pelaksana STQWakil Bupati Muna, Malik Ditu saat memimpin rapat pembentukan panitia pelaksana STQ

Peliput: Iman Supa

Raha, BP – Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Kabupaten Muna sudah didepan mata. Jika tak berkendala jadwalnya digelar pada 6-10 Februari mendatang. Namun ada niat besar Wakil Bupati Muna Abdul Malik Ditu yang ingin diwujudkan pada iven tersebut.
Pasangan Rusman Emba ini meminta konsep perhelatan diselenggarakan lebih megah. Dirinya berharap dapat melihat kesemarakan kegiatan lebih menggelegar. Permintaan ini memang bukan tanpa alasan. Dari beberapa amatan yang dianalisa, bahwa iven ini kerap sepi antusias khususnya dimata masyarakat.
Untuk menumbuhkan minat masyarakat menyambut kegiatan syiar islam ini, Malik Ditu minta publikasi lebih dikuatkan. Ia meminta semua media yang mampu menyebarkan informasi kegiatan ini dimanfaatkan.
“Lebih dihebohkan kegiatannya. Masyarakat harus tahu jangan hanya yang mendaftar. Bikin yang bagus biar seru, apalagi ini syiar,” kata Malik Ditu saat memimpin rapat pembentukan panitia pelaksana STQ, senin (30/1/2017) diaula Setda Muna.
Bahkan, rencana semula pembukaan yang digelar di Aula Galampano dibatalkan. Malik meminta rencana pembukaan dibuat ditempat terbuka. Rujab Bupati menurutnya terlihat lebih tertutup. Seolah hanya peserta yang tahu kegiatan ini. Maka dari itu dengan dengan berbagai pendapat akhirnya diputuskan di Mesjid Al Markaz Al Islami Al Munajad.
Untuk menggerakkan roda kegiatan ini, Malik Ditu paham betul tentang peran rupiah. Olehnya dalam perhelatan kedepan dirinya meminta untuk terus mengkomunikasikan masalah ini. Makanya kelak dalam penganggaran berikutnya dirinya akan mendesak DPRD Muna untuk lebih fokus dalam penempatan anggaran dalam kegiatan syiar islam ini.
Permintaan ini memang cukup penting dirasa karena kegiatan ini berkait dengan harga diri suatu daerah khususnya kabupaten Muna. Bahkan kabupaten lain menyimpan dananya pada kegiatan ini dengan porsi yang cukup besar. Makanya kedepan dirinya lebih memperhatikan dana kegiatan ini.
STQ mempertandingkan tiga cabang lomba yakni Tilawah, Hifzil atau hafalan dan tafsir bahasa arab, kemudian terakhir Qiraah as-sab’ah. Cabang Tilawah mengangkat kategori anak dan dewasa baik putra maupun putri. Sementara hafalan diperuntukan untuk kategori 1 juz, 5, 10, 20, dan 30 juz. dan tafsir bahasa arab.
Sementara panitia pelaksana menyiapkan tiga lokasi pelaksanaan kegiatan. Nampaknya diantaranya mesjid sekretariat daerah muna yang terbaru. Mesjid ditempatkan untuk menampung peserta Hifzil atau hafalan serta tafsir bahasa arab. Dua lainnya adalah mesjid Al Markaz Al Islami Al Munajad dan Baitul Makmur. Mesjid yang baru dipergunakan jelang penutup tahun 2016 itu diperuntukan bagi peserta cabang tilawah. Baitul Makmur diporsikan untuk kategori Qiraah As-Sab’ah. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today