Peliput: Zaman Adha — Editor: Ardi Toris
BAUBAU, BP – Rumah Potong Hewan (RPH) di Waromosio kini sudah tidak layak lagi digunakan. Dinas Pertanian (Distan) Kota Baubau berencana membangun RPH baru di Kelurahan Liabuku, Kecamatan Bungi.

Kabid Peternakan drh Jusriati mengatakan saat ini memang diperlukan RPH di tempat yang lebih representatif. Pasalnya bangunan RPH saat ini sudah mengalami beberapa kerusakan.
“Bangunannya sudah jatuh-jatuh, seharusnya tahun ini sudah pemelihraan sebelum kita pindah, karena itu bangunan lama, pintu dan lantainya juga sudah rusak semua,” katanya.
Tempat pembuangan di RPH Waromosio tidak maksimal, sehingga para pekerja harus membuang limbah hewan di liang-liang baru sekitar RPH. Selain kurang higienis, lahan RPH juga sudah menjadi bagian dari terminal Waromosio.
“Yang di waromosio bukan punya kita lagi, karena sudah mau dipergunakan untuk terminal, tapi sementara kita pinjam dulu, karena belum jadi yang di Liabuku,” ujarnya.
Namun realisasi pembangunan RPH di Liabuku terkendala refokusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Sementara untuk pembangunan RPH baru di Liabuku memerlukan sedikitnya anggaran Rp 8 miliar. Untuk itu pihaknya akan mengusulkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) ke pusat.
“Kita sudah ke pusat, sampai tahun 2021 belum ada ke arah bangunan itu, hanya pengadaan ternak. Paling tahun 2022 atau 2023,” terangnya.
RPH Liabuku lanjut Jusriati, direncanakan bertipe A atau B. Di dalamnya sudah terdapat fasilitas lengkap dan pengelolaannya lebih higienis.
Di lahan RPH Waliabuku sebenarnya sudah ada beberapa bangunan yang berdiri, namun belum sempat digunakan, karena saat itu belum adanya listrik dan akses masuk. Untuk digunakan kembali perlu pemeliharaan dan penambahan beberapa bangunan, karena yang ada saat ini menurut Jusriati baru sepertiga dari RPH yang lengkap.
“Tapi di lahan saat ini sudah ada kantor camat, seharusnya di peta lahan itu sebagai tempat parkiran,” pungkasnya. (**)

