Peliput : Amirul — Editor: Ardi Toris
BATAUGA,BP-Potensi pemgembangan budidaya tanaman holtikultur di Buton Selatan cukup besar. Misalnya bawang merah. Jika beberapa tahun belakangan wilayah Lapandewa menjadi sentra budidaya bawang merah, kini selain Lapandewa, Desa Hendea, kecamatan Sampolawa juga ikut mengembangkan budidaya tanaman holtikultur tersebut.

Melalui rilis Dinas Komunikasi dan Informatika Buton Selatan, Bupati Buton Selatan, H La Ode Arusani mengujungi di Desa Hendea untuk melakukan panen raya bawang merah didampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Hj WA Ode Ruhania dan Tenaga Ahli Madya Peningkatan Kapasitas P3MD KPW Sultra Salim Umi, Sabtu (8/8)
Area lahan bawang merah seluas 4 hektare tersebut dibiayai dari pemanfaatan dana desa tahun anggaran 2020 sebesar Rp. 240.590.000,- untuk pembelian bibit 6,7 ton dengan total penerima bibit 117 KK. Target produksi yang dihasilkan 33,5 ton.
Bupati Busel Arusani mengatakan pemerintah Buton Selatan akan membantu dengan melakukan peningkatan akses jalan menuju lokasi perkebubanan bawang dengan dana APBD sehingga ke depan, selain menjadi lokasi pertanian holtikultur juga menjadi spot destinasi wisata Bukit Laroto.
“Di sini nanti akan jadi lokasi perkebunan dan wisata karena kita akan bangun jalan dan gazebo-gazebo di bukit sekitar perkebunan, sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat, dana desa menyiapkan bibit kami bangun infrstruktur jalan, dan dinas terkait bantu pupuk, obat hama dan bibit yang unggul,” kata Arusani dalam sambutannya
Sementara Pelaksana Kepala Desa Hendea/Camat Sampolawa La Ode Muh. Hamid mengatakan, pengembangan tanaman bawang di area Bukit Larato Hendea baru dikembangkan ditahun 2020 dan alhamdulillah berhasil, sehingga ia berharap tahun depan dikembangkan luas lahannya.
Tenaga pendamping P3MD Sultra, Salim Umi, SP sangat mengapresiasi kehadiran Bupati Buton Selatan yang selalu memberikan suport terhadap kegiatan yang dilakukan oleh kepala desa, sehingga berharap sinergis dana desa dan APBD dapat terus dilakukan.
“Kami bertekad mendorong semua desa di buton selatan untuk mengoptimalkan potensi yang ada di desa,”ujarnya
Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Busel, Amrin Abdullah mengungkapkan bahwa tahun depan alokasi dana desa untuk pengembangan pertanian bawang di Desa Hendea akan ditingkatkan. Sebab fakta yang terjadi saat ini, hasil panen bawang merah cukup menjanjikan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pertanian Buton Selatan, Syafir mengatakan, pihaknya telah menyiapkan kultifator atau mesin pertanian modern kepada petani dan tahun depan pihaknya juga melakukan pendampingan teknis petani dalam menanam.
“Potensi pengembangan budidaya disektor pertanian khususnya tanaman holtikultur di Buton Selatan, salah satunya bawang merah ,produksinya siginifikan atau terjadi peningkatan dan ini tentu berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat, “ucapnya
Sementata petani bawang La Peka merasa gembira dan bersyukur. Ia sebelumnya bertani kacang tanah, dan kini beralih menanam bawang merah. Ia berharap pemerintah melalui Dinas teknis terus mendampingi petani, sehingga terkait pengendalian hama, pemberian pupuk dan bibit unggul yang baik guna meningkatkan hasil panen.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Buton Selatan terus melakukan optimalisasi pengembangan sektor-sektor potensial masyarakat di desa, salah satunya adalah sektor pertanian yaitu bawang merah.
Setelah Kecamatan Lapandewa yang sudah terlebih dahulu terkenal dengan bawangnya, kini daerah lain di Busel juga mulai mengembangkan tanaman sejenis dan ternyata berhasil, dan kegiatan serupa juga sedang dikembangkan pada beberapa daerah di Busel misalnya, Desa Windu Makmur dan Kelurahan Katilombu, Kecamatan Sampolawa.(*)

