F9.1 Ilustrasi tim SARIlustrasi tim SAR

Peliput: Duriani

WAKATOBI, BP – Kantor Pos SAR Wakatobi menghentikkan proses pencarian kapal nelayan asal pulau Binongko, KM Manusela yang dinyatakan hilang bersama 10 ABK saat melaut di perairan sebelah timur pulau Binongko 21 Januari lalu. Penghentian dilakukan karena selama sembilan hari proses pencarian tidak membuahkan hasil.
“Proses pencarian KM Manusela selama sembilan hari kami telah maksimalkan, namun hasilnya masih nihil., sehingga kami hentikkan,” terang Ruslan, Kapten KN SAR Pacitan yang ikut melakukan pencarian, di Wangi-Wangi Jumat (03/02).
Kata Ruslan, jika kapal nelayan itu masih terapung, tidak mungkin tidak ditemukan karena titik pencarian para korban merupakan jalur pelayaran dan banyak nelayan yang melakukan aktifitas melaut. “Area pencarian sesuai laporan bahwa adalah tempat melakukan pemasangan rumpon itu merupakan tempat aktivitas para nelayan dan jalur pelayaran. Jadi kalau misalnya bukan kami yang dapat maka pasti kapal-kapal lain yang akan menemukannya,” katanya.
Saat ini, Ruslan, mengatakan bahwa KN SAR Pacitan sementara berlabuh di Pelabuhan Pengulubelo Mandati, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan untuk mengisi air bersih. Pihaknya belum memastikan kapan akan kembali melakukan pencarian KM. Manusela Permai 02 atau tidak.
“Sesuai prosedur yang mengacu pada Undang-undang (UU) Basarnas, proses pencarian mestinya hanya dilakukan selama tujuh hari, namun jika pihak keluarga korban minta untuk dilanjutkan dan pimpinan memerintahkan untuk melanjutkan , maka kami akan lanjutkan pencarian sesuai perintah,” ungkap Ruslan.
Untuk diketahui bahwa di perairan Wakatobi saat ini cuaca sedang ekstrim. Sehingga membuat proses pencarian terkendala karena KN SAR Pacitan harus beberapa kali berlindung di Pulau Runduma, Kecamatan Tomia karena angin kencang dan gelombang tinggi. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today