Laporan: Ardi Toris
SULTRA, BP- Korps Brigade Mobil Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korps Brimob Polri), bersama dengan TNI dan rakyat, sejak awal kehadirannya memiliki andil yang besar dalam sejarah perjuangan untuk kemerdekaan bangsa.
Di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra), Sabtu 14 November 2020, Gubernur Sultra H. Ali Mazi , SH., Mengungkapkan Upacara Hari Ulang Tahun ke-75 Korps Brimob Polri Tahun 2020, yang dilaksanakan secara sederhana dan menerapkan Protokol Kesehatan Covid- 19.
Dalam acara tersebut Gubernur Ali Mazi hadir bersama Kapolda Sultra, Irjen Pol Drs. Yan Sultra Indrajaya, SH .; Dansat Brimob Polda Sultra, Kombes Pol. Adarma Sinaga, SIK, M.Hum ,; Forkopimda Sultra; Kajati Sultra Raden Febrytriyanto; Perwakilan Danrem 143 / HO Kendari; Perwakilan Kabinda Sultra; Kepala BNNP Sultra, Kombes Pol. Sabaruddin Ginting; Ka. Kanwil KemenkumHAM Sultra Sofyan, S.Sos., SH, MH; Ketua Pengadilan Tinggi Sultra Dr. H. Achmad Setyo Pudjoharsoyo, SH, M.Hum .; Ketua Pengadilan Tinggi Agama Sultra Drs. HA Muzakki, MH SH, M.Hum; Danlanal Kendari Kolonel Laut (P) Andike Sry Mutia, S.Sos .; Danlanud HLO Kendari Kolonel Pnb Muzafar, S.Sos., MM; Ketua Pengurus Daerah Bhayangkari Sultra Ibu Peggy Yan Sultra; Serta Para Purnawirawan Polri se-Sultra.
Eksistensi Korps Brimob sudah teruji sejak awal Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejarah Pemesanan Korps Brimob sebagai unit khusus kepolisian dengan kualifikasi tempur tidak lepas dari peran penting “Bapak Brimob Polri”, Komjen Pol. (Purn.) Dr. H. Moehammad Yasin. Peristiwa Perang Surabaya 10 November 1945, sangat mungkin terjadi karena peran besar Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsu Tai), cikal bakal Korps Brimob Polri, yang ketika itu berada di bawah komando Inspektur Polisi Moehammad Yasin. Satu-satunya satuan tempur yang persenjataannya tidak dilucuti adalah Polisi Istimewa, sehingga pemuda Surabaya bersama Polisi Istimewa berhasil membatalkan pendaratan pasukan Belanda yang membonceng pada sekutu Inggris.
Peristiwa tersebut menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan Polri. Maka peringatan HUT Korps Brimob Polri ke-75 tahun 2020 menjadi sangat berarti bagi jajaran Brimob Polda Sultra, sebab pendiri Brimob Polri adalah Dr. H. Moehammad Yasin, seorang Jenderal Polisi kelahiran Baubau, Buton, Sulawesi Tenggara. Di Kota Kendari, nama Moehammad Yasin diabadikan menjadi nama jalan di kawasan boulevard.
Suatu hal yang menyatakan adalah pengabdian Korps Brimod selama ini di Sultra, menunjukkan peran yang teramat vital dalam menciptakan kondisi wilayah Sultra yang kondusif, melalui pelaksanaan kebijakan dan program bidang keamanan dan ketertiban masyarakat yang dilakukan secara sinergis dengan TNI dan pihak-pihak lain yang terkait, serta mendapat dukungan masyarakat.
Brimob Polda Sultra memposisikan diri sebagai salasatu unit kerja di lingkup Kepolisian Daerah Sultra yang mampu mengambil peran-peran sosial secara aktif dan responsif, utama dalam penanganan korban bencana alam dan non-alam serta terlibat langsung dalam penanganan konflik sosial di berbagai wilayah Sultra.
Gubernur Ali Mazi berharap Brimob Polda Sultra dapat terus eksis menjadi mitra strategis Pemerintah Daerah serta memberikan rasa aman kepada warga Sultra, sebagai bagian integral NKRI.
Pada momentum baik tersebut, Gubernur Ali Mazi, selaku Pimpinan Tinggi Pemerintah Provinsi Sultra, ucapan selamat dan sukses, seraya menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang panas-panas, atas terlaksananya tugas dan fungsi Brimod Polri di Sultra.
“Saya, atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Sultra serta masyarakat Sultra, selamat HUT ke-75 Korps Brimob Polri. Kami mendoakan, di usia ke-75 tahun, Korps Brimob Polri semakin kuat, tangguh dan profesional dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian dalam mewujudkan situasi keamanan dalam negeri yang kondusif, khususnya di Sultra, guna mendukung peran dan fungsi Polri dalam melindungi, mengayomi dan melayani seluruh lapisan masyarakat, ”kata Gubernur Ali Mazi.
Pemprov. Sultra komitmen selalu mendukung berbagai langkah jajaran Brimob Polda Sultra, dalam rangka meningkatkan kualitas kinerjanya, demi memaksimalkan pelaksanaan berbagai peran strategis di daerah ini. “Saya berkeyakinan bahwa peningkatan peran dan fungsi Brimob Polda Sultra, dapat selalu memberi energi dan kontribusi positif dalam mendorong percepatan pembangunan daerah, demi terwujudnya Sultra yang aman, maju, sejahtera dan bermartabat,” sambung Gubernur Ali Mazi.
SEKELUMIT KISAH MOEHAMMAD YASIN “BAPAK BRIMOB POLRI”
Pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Moehammad Yasin, Komandan Tokubetsu Keisatsu Tai (Polisi Istimewa) Surabaya, memproklamirkan keberadaan Tokubetsu Keisatsu Tai Surabaya diubah menjadi Kepolisian Negara Republik Indonesia dan segera melakukan tindakan-tindakan untuk mempertahankan Kemerdekaan RI.
Sosok kelahiran Baubau Sulawesi Tenggara, ini menunjukkan semangat juang dan prestasi cemerlang ketika menjalankan tugas dari Kapolri Jenderal Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo (Kapolri Pertama-red.) Untuk membentuk Brigade Mobil. Saat itu, tahun 1946, Moehammad Yasin telah Kepala Kepolisian di Karesidenan Malang. Kesatuan yang diresmikan pada 14 November 1946 di Purwokerto sejak awal berdirinya berjasa mengatasi ancaman keamanan dan ketertiban seperti pada peristiwa Agresi Militer Belanda dan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) di Bandung, serta pengamanan jalan di wilayah Jawa Barat dari ancaman gerombolan DI / TII. Moehammad Yasin diangkat sebagai Bapak Brimob Kepolisian RI.
Ketika terjadi rentetan perang di Surabaya melawan Sekutu yang dikenal dengan nama peristiwa 10 November 1945, Jasin memegang peranan penting. Soedarto, seorang petinggi militer yang turut terlibat dalam momen yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan itu, mengatakan bahwa tanpa peran Jasin dan pasukan polisi istimewanya, tidak akan ada pertempuran di Surabaya. (Lihat: buku Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang: Meluruskan Sejarah Kelahiran Polisi Indonesia, Jakarta 2010).
Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Yasin, lahir di Baubau, Sulawesi Tenggara, 9 Juni 1920, dan dikenal sebagai “Bapak Brimob Polri”. Moehammad Yasin menghembuskan nafas terakhir pada hari Kamis tanggal 3 Mei 2012 pukul 15.30 WIB. Almarhum tutup usia dalam usia 91 tahun di RS Polri Kramat Jati, dan Almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
BACA JUGA: Wabup Busel Jadi Irup di HUT-72 Brimob
Gelar Pahlawan Nasional diberikan kepada Komjend Pol. (Purn.) Dr. H.Moehammad Yasin berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 116 / TK / Tahun 2015, tertanggal 5 November 2015.
Dirgahayu ke-75 Korps Brimob Polri. Terus berkontribusi dalam pengabdian untuk Indonesia yang aman, tersier, maju dan berjaya. []
Nonton Video Berikut dari YouTube BaubauPost TV Channel
Asek Goyangnya…! Ada Acara Joget di Desa Bubu-Buton Utara Ditengah Pandemik Covid19
Acara joget malam yang diadakan pemerintah Desa Bubu, Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara (Butur) yang dimana disaat pemerintah daerah Kabupaten Buton Utara tengah berjibaku melawan Covid-19.
Pj Kades Bubu Riswan mengatakan bahwa acara joget malam tersebut berlangsung karena mereka sudah ada izin dari pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Bonegunu dan mereka tidak akan berani melakukan kegiatan tersebut jika ada penyampaian dari pihak kepolisian bahwa tidak bisa melakukan acara joget malam.
Kapolsek Bonegunu Iptu Muhtar Abudu pada saat di hubungi Baubau Post melalui via WhatsAppnya membatah jika pihaknya mengeluarkan izin keramaian malam pada acara joget di desa Bubu.
Senada dengan Kapolres Butur AKBP Wasis Santoso SIK pada saat dikonfirmasi Baubau Post beberapa waktu lalu, terkait acara joget yang diadakan pemerintah desa Bubu mengakui jika dirinya tidak mengetahui bahwa di desa Bubu ada acara joget dan pihak polres tidak mengeluarkan izin untuk acara malam di desa tersebut.@baubaupost tv channel