Laporan: Ardi Toris
BAUBAU, BP-Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Baubau H Rahman Ngkaali sebagai ketua Dewan Penasehat Satgas Pelopor PO5 (Po lima) bersama jajarannya menggelar Konsolidasi Keumatan untuk Indonesia Rukun Tema “Internalisasi Nilai-nilai PO-5 dalam merajut toleransi dan Persaudaraan untuk Kerukunan dan Kedamaian Negeri”.

Kegiatan ini menghadirkan Pembicara Walikota Baubau, Dr H AS Tamrin, Wakil Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse, selaku ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Ketua Komisi III DPRD Kota Baubau, Ahadyat Zamani, Sekretaris Daerah Kota Baubau Dr Roni Mochtar dan sejumlah Anggota DPRD Baubau Ketua MUI Kota Baubau serta sejumlah tokoh lintas Agama di Baubau dan Buton, berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Baubau, Kamis (28/01)
Menurut Rahman Ngkaali Kemenag Kota Baubau mencoba untuk memadukan apa yang menjadi Visi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menginternalisasi nilai- nilai Polima dalam kehidupan sehari- hari.
“Ini bagian tugas dan fungsi Kemenag Baubau dalam menjalankan tugas pemerintahan dan membantu Pemda dalam pembangunan di bidang Agama,” terangnya.
Lebih lanjut, berkaitan dengan Nilai PO5 menurut Ka Kan Kemenag Baubau, “Sangat relevan dengan ajaran agama untuk membantu kerukunan dan kedamaian di Kota Baubau.
Karena itu, tim satgas pelopor PO5 menggandeng FKUB dan Majelis-majelis agama untuk mengungkap dalil-dalit kitab suci yang relevan dengan nilai-nilai PO5.
“Dan kali ini khusus edisi dalil-dalil Al quran dan Sunnah yang berhubungan dengan nilai-nilai PO5, dan pada kesempatan lain ke depan bisa mengungkap dalil-dalil dari Al-Kitab/injil dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar menjadi panduan umat beragama dalam menjalankan nilai-nilai PO5 dalam kehidupan sehari-hari secara praktis, sebagai upaya merajut toleransi dan persaudaraan untuk kerukunan dan kedamaian Negeri,” katanya.
Kemenag Baubau pihaknya memberi pesan agar tidak perlu ada pro kontra akan Po5 agar tidak menguras energi, focus menjaga, membina dan memelihara kerukunan dan kedamaian bersama di wilayah Negeri yang kita cintai, Kota Baubau sebagai salah satu daerah eks Kesultanan Buton.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat FKUB Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse menyinggung kerukunan dan keberagaman sebagai upaya sadar kita jaga bersama.
Menurutnya, pertemuan yang digagas oleh Kantor Kementerian Agama Kota Baubau, baik secara pribadi maupun sebagai ketua dewan penasehat FKUB, memberikan apresiasi dan
kemudian berharap FKUB ibarat menjadi petani yang menyebarkan beni- benih Po5, Nilai- nilai luhur Pada umatnya masing- masing.
“FKUB menjadi tenda besar dari seluruh keberagaman dalam membangun bangsa,” terangnya.
Ditempat yang sama, Ketua DPRD Baubau yang di wakili Ketua Komisi III, Ahadyat Zamani, ST mengungkapkan Ikhtiar semua berterima kasih pada Kementerian Agama.
“Di acara ini, pendekatan keagamaan sangat relevan dalam internalisasi nilai- nilai Po5 untuk merajut toleransi dan persaudaraan.
Karena hubungan agama dan budaya tidak bisa dipisahkan dalam masyarakat Indonesia di kota Baubau,’ terangnya.
Katanya, seseorang yang taat beragama dengan benar akan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan di dalam jiwanya.
Senada dengan itu, Walikota Baubau, mengapresiasi acara ini. Katanya dia bangga dengan Kemenag Baubau pada kegiatan ini. Bahwa di Daerah ini ada nilai- nilai mendasar yang di kembangkan di daerah kita, dalam falsafah Buton yang diterjemahkan menjadi PO5.
Untuk diketahui, lanjut AS Tamrin, PO5 yaitu, satu, Po Maa masiaka yang artinya saling sayang menyayangi, saling cinta – mencintai, saling kasih mengasihi.
Kedua, Po Pia piara artinya pelihara atau rawat, pengertiannya saling memelihara, saling merawat atau saling mengayomi.
Ketiga, Po Mae maeaka, maea artinya rasa malu, maknanya saling menanggung rasa malu, jika melakukan perbuatan tercela yang malu bukan saja yang bersangkutan tapi seluruh keluarga, orang tua dan komunitas akan turut merasa malu.
Keempat, PO angka- angkataka, (angka artinya angkat, angkataka/ saling mengangkat/menghargai) pengertiannya saling mengangkat martabat, saling menghormati, saling menghargai.
Kelima, Po Binci binciki kuli, (Binci berarti cubit, kuli: kulit, binciki kuli, cubit kulit) pengertiannya saling mencubit kulit suatu ungkapan kiasan atau perbuatan yang menyakitkan orang lain akan sama halnya dengan ketika kita disakiti, jika kita cubit kulit kita akan terasa sakit tentu kita tidak suka begitupun orang lain, jika kita tidak suka disakiti maka jangan pula menyakiti orang lain dengan apapun perbuatan tersebut, terang Walikota Baubau.
baca juga: Disdikbud Baubau: Pembelajaran Jarak Jauh Perlu Peran Orang Tua
Sementara itu, Sekretaris MUI Kota Baubau, Drs H Sabir MPd mewakili ketua MUI, menyampaikan pandangan Majelis ulama Indonesia Kota Baubau menyambut baik nilai- nilai Po5, mengawal kerja- kerja Satgas relevansinya dengan Po5.
Diketahui, giat ini diisi dengan sejumlah acara diantaranya, penandatanganan Resolusi keumatan untuk Indonesia Rukun, penandatanganan komitmen Majelis Agama untuk membina kerukunan umat beragama dengan pendekatan Nilai Budaya PO5, Penyerahan bantuan dana operasional FKUB dari Kemenag Kota Baubau dan Penyerahan Kostum Satgas Pelopor PO5 dari Walikota Baubau kepada Satgas Pelopor Po-5.(*)