F01.1 Menhub Budi Karya Sumardi didampingi Walikota Baubau As Tamrin dan Ka UPP Pelabuhan Murhum Baubau saat meninjau fasilitas pelabuhan Murhum Baubau foto Gustam CopyMenhub, Budi Karya Sumardi didampingi Walikota Baubau As Tamrin dan Ka UPP Pelabuhan Murhum Baubau saat meninjau fasilitas pelabuhan Murhum Baubau foto Gustam

Peliput: Gustam Editor : Hasrin Ilmi

BAUBAU, BP – Pelabuhan Murhum Kota Baubau layak menjadi pelabuhan penghubung antara wilayah Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Pasalnya, pelabuhan Murhum Baubau menjadi persigahan kapal baik dari bagian barat seperti Jawa, Makassar, yang menuju ke wilayah bagian timur seperti Ambon dan Papua.

Demikian diungkapkan Mentri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumardi kepada sejumlah wartawan saat kunjungan kerja (kunker) di Kota Baubau minggu (19/02).

Dikatakan, melihat banyaknya kapal dari wilayah bagian Barat seperti Jawa, Makassar, yang menuju ke wilayah bagian timur seperti Ambon dan Papua, pihak unit pelayanan pelabuhan (UPP) Murhum Baubau memastikan operasional pelabuhan berjalan dengan lancar. Termasuk fasilitas maupun sumber daya manusia yang ada.

“Kita lihat memang pelabuhan Baubau layak menjadi jalur penghubung antara wilayah Indonesia bagian barat dengan timur, hal itu di indikasikan dengan banyaknya kapal dari wilayah Jawa, Makassar, yang menuju ke Ambon dan Papua, artinya bahwa kita harus memastikan operasional pelabuhan ini berjalan dengan lancar, baik fasilitas maupun SDM,” katanya..

Namun demikian, kata Budi Karya Sumardi, masih aday yang perlu dibenahi lagi dalam pelabuhan Muruhum tersebut yakni keselamatannya (Safety), karena mengingat cuaca yang ada di wilayah timur Indonesia kadang-kadang sangat ekstrim, baik itu anggin maupun ombak, sehingga Menhub mengintruksikan kepada pihak Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Murhum Kota Baubau, untuk selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memastikan keadaan cuaca.

“Namun yang menjadi catatan kita yakni Safety, karena kita tahu di wilayah Indonesia bagian timur ini cuaca kadang-kadang ekstrim yang menimbulkan ancaman bahaya berkaitan dengan angin dan ombak, sehingga dalam memberangkatkan kapal itu, harus di perhatikan safety, selalu koordinasi dengan BMKG, jika kondisi ekstrim akan terjadi, sebaiknya di tunda keberangkatan,” tutupnya. (#)

Visited 1 times, 1 visit(s) today