Peliput: Duriani
WAKATOBI, BP – Bupati Wakatobi, H Arhawi, mengharapkan agar penyelenggaraan Musbaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) bukan hanya sebagai penyuguhan syiar islam atau berhenti pada rutinitas MTQ. Tapi diharapkan menjadi barometer untuk mengukur atau out put dari semua kegiatan pembelajaran Al Qur’an yang berlangsung di masyarakat.
Baik itu dilakukan dalam kegiatan pengajian di Mesjid-mesjid, Majelis Taqlim maupun di Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) yang tersebar di Kabupaten Wakatobi. Hal itu diungkapkannya saat membuka kegiatan MTQ ke VIII Tingkat Kabupaten Wakatobi Tahun 2017 di lapangan Merdeka wangi-Wangi, Sabtu (19/2).
Arhawi, mengatakan tentu rasa bangga kemajuan dalam berbagai event penyelenggaraan syiar islam seperti MTQ. “Kita hanya merasa bangga dengan kemajuan dalam pelaksanaan berbagai event seperti MTQ, Nnamun harus dicermati apakah kita sebagai umat islam telah mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Apakah nilai moral dan budaya yang berkembang saat ini telah mencerminkan jati diri sebagai daerah mayoritas islam,” ungkap Bupati Wakatobi.
Pentingnya pemahaman tentang pengamalan syiar islam, Arhawi, mengatakan jika pemerintah dan DPRD Kabupaten Wakatobi telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 14 Tahun 2012 tentang pendidikan baca tulis Al Qur’an. Sehingga dalam waktu dekat harus ditindak lanjuti dengan Peraturan Bupati (Perbup).
Ditengah era globalisasi dan pergeseran nilai norma dan perilaku masyarakat saat ini, Arhawi, menegaskan bahwa nilai-nilai islam dan Al Qur’an harus dijadikan rujukan utama baik dilingkungan keluarga, social maupun dalam tataran dalam berbangsa dan bernegara. “Marilah kita sama-sama tingkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran islam ditengah-tengah masyarakat,” ajaknya.
Menurut Arhawi, kegiatan MTQ hendaknya dihindarkan dari kegiatan rutinitas seremonial yang kehilangan makna. “Marilah kita jadikan setiap penyelenggaraan MTQ sebagai moment untuk mendirikan dan meningkatkan pengetahuan, penghayatan dan pengamalan Al Qur’an disemua lini kehidupan di daerah yang kita cintai ini,” ujar Arjawi.
Arhawi, menambahka bahwa penyelenggaraan MTQ – VIII tahun 2017 tingkat Kabupaten Wakatobi sekaligus menandakan dimulainya era baru di Wakatobi. Dimana, pemerintah daerah mencanangkan program Wakatobi religius dan itu masuk dalam program Wakatobi Bersinar. “Dalam program Wakatobi religious ini, masyarakat berprestasi dibidang Kegamaan akan di Umroh kan setiap tahun sebanyak 50 orang,” tutup Arhawi.
Untuk diketahui bahwa MTQ – VIII Tahun 2017 tingkat Kabupaten Wakatobi mengusung tema Tumbuhkan kehidupan religious di bumi maritime Wakatobi. MTQ itu juga diikuti delapan kecamatan di Kabupaten Wakatobi dan memperlombakan 13 cabang. (*)

