F10.3 Kepala SDN 3 Katobengke Sukmawati dan Ketua Komite sekolah Sahirsan saat menggelar rapat RKAS CopyKepala SDN 3 Katobengke, Sukmawati dan Ketua Komite sekolah, Sahirsan saat menggelar rapat RKAS

Peliput: Zaman Adha

BAUBAU, BP – Dalam pembahasan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) yang digelar SDN 3 Katobengke kali ini, melibatkan Komite sekolah. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikelola SDN 3 Baubau cukup besar, mencapai Rp juta.
Kepala SDN 2 Katobengke, Sukmawati SPd SD menguraikan, sekolah yang dipimpinnya merupakan sekolah dengan jumlah siswa terbanyak ketujuh di Kota Baubau. Olehnya, pihaknya mengelola anggaran dana BOS sebesar Rp 4.370.200.000 termasuk biaya operasional dan gaji guru sebesar Rp 1.778.807.262.
“Tahun lalu 2016 SDN 3 Katobengke mendapat bantuan gedung dua lantai empat RKB dari pemerintah yang dibangun pihak kontraktor, bukan swakelola dan sudah siap diresmikan dalam waktu dekat ini,” urai Sukmawati.
Sementara itu, Ketua Komite SDN 3 Katobengke, Sahirsan mengapresiasi pertemuan ini. Dia meminta, agar pihak sekolah selalu terbuka dan transparan. Komite sekolah diharapkan dapat menilai sekolah bersangkutan, khususnya dalam kualitas layanan pendidikan sekolah bersangkutan.
“Keberadaan komite sekolah merupakan perwakilan masyarakat atau orang tua siswa pada sekolah bersangkutan, tidak ada tokoh masyarakat lain yang akan memuji atau mengkritisi sekolah bersangkutan, kecuali komite sekolahnya sesuai Undang-Undang. Pada kesempatan ini komite sekolah SDN 3 Katobengke dapat menyatakan bahwa sekolah kita sudah cukup demokratis, transparan dan akuntabel,” ungkapnya.
Lanjut Sahirsan, setiap tahun diperkirakan Kota Baubau menghasilkan lulusan Taman Kanak-Kanak sebanyak 3 ribu siswa, lulusan ini langsung diserap di tingkat SD. Kemudian SD juga menamatkan jumlah yang sama yang langsung diserap oleh SMP, begitu pula seterusnya hingga tingkat SMA/SMK.
“Yang masuk SMA/SMK sebanyak 4 ribu siswa, diduga ada 1000 siswa yang datang bersekolah di Kota Baubau pada tingkat SLA dari luar Kota Baubau. Setiap tahun SMA/SMK se-Kota Baubau menamatkan 4 ribu siswa dan jumlah inilah yang akan melanjutkan pada perguruan tinggi lokal atau melanjutan pada perguruan tinggi berkualitas di luar daerah Baubau seperti Kendari, Makasar atau daerah lainnya,” jelasnya.
Sahirsan berharap, dengan membaiknya teknologi di Baubau, seperti akses internet maupun televisi, maka banyak tamatan SMA sederajat yang melanjutkan studinya di Kota Baubau. Bahkan dari sejumlah pengamatan, banyak mahasiswa asal Muna, Taliabo atau Maluku datang menlanjutkan pendidikannya di Kota Baubau.
“Apalagi kita telah memiliki dua perguruan tinggi ternama seperti Unidayan dan Universitas Muhammadiyah Buton. Dewan Pendidikan Kota Baubau tahun ini juga turut memberi rekomendasi pendirian Universitas Muslim yang digagas H Ibrahim Marsela,” pungkasnya. (**)

Visited 1 times, 1 visit(s) today