Peliput: Gustam Editor: Zaman Adha
BAUBAU, BP – Guna melestarikan bahasa nenek moyang kita, SMAN 2 Baubau mewajibkan kepada guru-guru maupun siswanya untuk menggunakan bahasa wolio dalam lingkungan sekolah setiap hari Jumat.
Kepada sejumlah wartawan, Sabtu (11/03) Kepala SMAN 2 Baubau, Muhammad Radi mengatakan, kewajiban berbahasa wolio dilakukan untuk membiasakan dan memberi penekanan terhadap generasi muda, untuk mampu berbahasa wolio. Terlebih saat ini dengan semakin majunya teknologi, bahasa wolio mulai jarang digunakan.
“Setiap hari jumat itu kita berbahasa wolio di lingkungan sekolah, karena kalau bahasa wolio ini tidak dilestarikan, maka ditahun-tahun kedepannya genarasi kita sudah tidak ada yang dapat berbahasa wolio. Sehingga perlu kita paksakan itu, karena bahasa wolio itu kan ciri khas daerah kita,” kata Muhammad Radi.
Kebijakan tersebut rupanya menuntut Radi untuk lebih mempelajari bahasa wolio. Karena dia mengaku belum begitu fasih menggunakan bahasa nenek moyang Buton ini.
“Saya sendiri kan belum terlalu fasih berbahasa wolio, namun dengan kewajiban itu saya harus belajar terus berbahasa wolio,” tutupnya. (#)

